Tapi dengan melakukan lari maraton tentu risiko timbulnya serangan jantung lebih tinggi.
Tak hanya itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam the journal of the American Heart Association, menemukan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa lari maraton dapat membuat jantung tegang.
Penelitian tersebut mengukur zat yang dapat menandakan stres dan menemukan tingkat yang lebih tinggi pada pelari yang menempuh jarak maraton klasik 26,2 mil (42,2 kilometer) dibandingkan dengan mereka yang melaju jarak pendek seperti setengah maraton atau 10K.
Meskipun hanya ditemui sekitar 1% dari 50.000 pelari maraton menderita serangan jantung, tetapi sebagian besar dari semua kejadian jantung disebabkan oleh olahraga maraton dan umumnya terjadi pada pria berusia 35 ke atas. (*)
#berantasstunting
Source | : | ncbi,Health 24,ahajournals.org |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar