Michael mengatakan olahraga baiknya dilakukan tiga hingga lima kali seminggu, dengan total waktu 150 menit.
“Jumlah tersebut sama seperti yang direkomendasikan oleh American College of Sports Medicine (ACSM),” tuturnya.
ACSM telah merilis kurva berbentuk huruf J yang merepresentasikan hubungan intensitas olahraga dengan risiko infeksi.
Olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang memiliki risiko infeksi yang sedikit.
Sementara itu, olahraga intensitas berat memiliki risiko infeksi yang tinggi pula.
“Risiko infeksi kan justru yang kita sedang hindari saat berpuasa, juga masa pandemi ini,” tambahnya.(*)
Baca Juga: Anak Sudah Belajar Puasa, Perlukah Pemberian Suplemen di Kala Sahur?
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar