GridHEALTH.id - Di bulan suci Ramadan saat menjalani puasa, kita cenderung kekurangan waktu tidur.
Ini karena kita perlu bangun lebih awal untuk makan sahur yang dilanjutkan menunggu waktu subuh, lalu memulai aktivitas.
Kondisi ini yang menyebabkan kita mengalami perubahan jam tidur selama puasa di bulan Ramadhan.
Baca Juga: Tidur Siang Saat Puasa Ramadan Disarankan Bagi Kesehatan, Asalkan...
Meskipun pola tidur menjadi sedikit berubah, tubuh perlu menyesuaikan jam-jam tidur agar kesehatan tetap terjaga.
Sebab, apabila kebiasaan dilakukan berkali-kali maka secara tidak langsung bisa memengaruhi kesehatan.
Baca Juga: Dampak Kurang Tidur pada tubuh, Salah Satunya Mudah Terserang Virus
Pakar gangguan tidur Harneet Walia, MD, mengatakan bahwa tidur sangat penting untuk kesehatan.
“Pertama dan terpenting kita perlu menjadikan tidur sebagai prioritas,” kata Dr. Walia.
"Kami selalu merekomendasikan diet dan olahraga yang baik untuk semua orang, tetapi sepanjang jalur yang sama kami merekomendasikan tidur yang baik juga." tambahnya.
Meskipun National Sleep Foundation, telah menganjurkan durasi tidur yang ditargetkan sesuai dengan usia, namun Dr. Walia mengatakan tidur minimal 7 jam adalah langkah ke arah yang benar untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
Dilansir dari Health Cleve and Clinic, kurang tidur bisa menimbulkan efek buruk bagi tubuh, seperti kelelahan, kurang waspada, menurunkan kemampuan otak, bahkan bisa menyebabkan kesehatan yang serius.
Baca Juga: Kurang Tidur dan Tidur Berlebihan sama-sama Berisiko Penyakit Jantung
Beberapa masalah potensial paling serius yang terkait dengan kurang tidur kronis adalah tekanan darah tinggi, diabetes, serangan jantung, gagal jantung atau stroke.
Masalah potensial lainnya termasuk obesitas, depresi, gangguan imunitas dan dorongan seks yang lebih rendah.
Kurang tidur juga dapat menyebabkan kerutan dini dan munculnya lingkaran hitam di bawah mata.
Baca Juga: Studi: Kurang Tidur Dapat Meningkatkan Risiko Diabetes Pada Dewasa
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada empat tips mengatur pola tidur saat puasa, yaitu:
1. Tidur lebih cepat
Mengingat kita bangun lebih cepat dari biasanya, sebaiknya juga memajukan waktu tidur kita.
Sebagai contoh, jika tidur pukul 22.00. cobalah untuk mulai tidur satu jam lebih awal.
Baca Juga: Studi: Wanita Membutuhkan Waktu Tidur Lebih Lama Dibanding Pria
2. Mencoba power nap
Power nap adalah tidur selama 20 menit di sela kegiatan untuk mengembalikon stamina.
Power nap sebaiknya tidak lebih dari 20 menit karena tidur lebih nyenyak justru menimbulkan rasa lelah.
3. Perhatikan lingkungan tidur
Untuk memastikan kualitas tidur, pastikan kamar dalam kondisi tenang dan minim cahaya.
Bila perlu bisa menggunakan earplug atau masker mata untuk memudahkan tubuh tidur dan istirahat.
Baca Juga: Kualitas Tidur Penting Diperhatikan, Tidur Akhir Pekan Tak Cukup Gantikan Kurang Tidur Malam
4. Perhatikan pola makan
Saat buka puasa sebaiknya hindari makanan yang kaya kalori, gula, terlalu pedas, atau digoreng dengan minyak yang terlalu banyak.
Sistem pencernaan perlu usaha ekstra untuk mengolah asupan tersebut yang berisiko mengganggu waktu tidur.
Nah, agar durasi tidur selama 7 jam tidak terganggu, ada baiknya untuk tidur lebih awal dan tidak begadang.
Misalnya, kita bisa usahakan tidur pukul 22.00 sebelum bangun sahur.
Setelah sahur pun kita bisa menyempatkan tidur selama 1-2 jam. Ini bisa dilakukan untuk memenuhi durasi tidur yang belum tercukupi.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | health.clevelandclinic.org,kemkes.go.id |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar