GridHEALTH.id – Cerita bermula saat Juno merasakan gejala Covid-19 sejak 13 Maret lalu. Kala itu ia sama sekali tidak berpikir bahwa dirinya ternyata positif Corona. Sang dokter yang memeriksanya pun tidak mengatakan apapun, termasuk tidak menunjukkan indikasi apapun terkait keluhan gejala yang Juno rasakan dengan gejala virus corona.
"Jadi waktu itu saya ngerasain gejala batuk itu di tanggal 13 Maret. Jadi batuknya itu masih mild (ringan) gitu, terus saya mulai ke dokter itu tanggal 16 Maret, saya mulai ke dokter, pas mengantri depan ruangan dokter, itu saya baru demam," jelas Juno, dikutip dari Liputan 6 (11/06/20).
Gejala batuk dan demam yang Juno rasakan tidak disebut mengarah ke virus corona. Sang dokter percaya Juno tidak memiliki virus corona meski belum mengambil swab test dan tidak ada hasil pasti.
"Meski sudah dicek ulang, dikasih obat-obatan saya konsumsi obat-obatam itu, tetapi gejala-gejalanya itu malah nambah, demam turun, tapi gejalanya nambah gitu ya. Saya terus ada mual, saya hilang nafsu makan, terus ada diare, ada keringat malam juga, walaupun ada AC tapi keringetan satu kasur itu,”ceritanya.
Juno menceritakan bahwa keluhannya secara gradual muncul setiap hari dengan gejala yang bertambah. “Batuknya juga masih heboh, terus saya hubungi dokternya karena tidak ada perubahan malah keluhan bertambah terus. Saya ceritakan ada penambahan gejala, terus dokternya menyuruh saya ke spesialis paru.”
Baca Juga: Peserta Perlu Siap-siap, Mengaku Merugi Terus Nantinya BPJS Hanya Layani Kebutuhan Dasar Kesehatan
Baca Juga: Upaya Dokter di Inggris, Obat Dicampur Minuman Bersoda Untuk Tangani Virus Corona
Juno akhirnya rasa curiga kalau selama ini gejala yang ia rasakan mengarah ke Covid-19. Benar saja, saat dirinya konsultasi dengan spesialis paru, dan diperiksa foto thorax, terlihat infiltrat di paru-paru.
Meski begitu ia tidak langsung didiagnosis terinfeksi virus corona. Ia hanya dinyatakan mengidap broncopneumonia karena belum melakukan swab test.
"Dari situ kemudian dokternya baru bilang harus dirawat inap, ya sudah saya rawat inap. Sudah lemas banget, mau tanda tangan dokumen rumah sakit aja sudah gemeter tangan saya, bener-bener nggak kuat dan gemetaran, gitu," ceritanya.
Selama 9 hari jalani perawatan di sebuah RS swasta di Jakarta Selatan, di hari ke-4 Juno melaporkan perbaikan. Kembali nafsu makan, dan di hari ke 5, juga 6, kondisi paru-paru Juno dinyatakan membaik.
"Baru di hari ke 10 setelah saya pulang, itu hasilnya keluar dan saya dinyatakan positif ( virus corona). Jadi dari situ 2 hari sebelum saya terima hasil, saya ingat dada saya ada nyeri, itu sudah pulang dari RS," tambah Juno.
Dinyatakan positif terinfeksi virus corona, Juno akhirnya diberi rekomendasi untuk langsung dirawat di RS Darurat Wisma Atlet. Ia masuk ke Wisma Atlet di 17 April dan keluar 18 Mei, tepatnya satu bulan lebih di sana.
Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Buang Air Cucian Beras, Ternyata Bikin Wajah Glowing Bak Kembali ke Remaja
Baca Juga: Sering Sembelit? Konsumsi 7 Makanan Pelancar Buang Air Besar Ini
"Saya mengalami perkembangkan keluhan yang tadinya nyeri cuma di dada tiba-tiba ada nyeri di tangan, di bahu, ada di paha dalam, semua jenis nyerinya sama jadi kaya ditusuk jarum, tapi ya ditusuknya cuma sebentar. Sakitnya sih nggak seberapa tapi tiba-tiba kalau kita lagi aktivitas tiba-tiba ada yang kaya disamber petir," kata Juno menceritakam gejala yang bertambah saat dirawat di RS Wisma Atlet.
Usai 4 kali melakukan swab test di RS Wisma Atlet, Juno dinyatakan dua kali negatif virus corona dan diperbolehkan untuk pulang.
Karena masih merasakan gejala virus corona yang cukup mengganggu aktivitas WFHnya, ia pun kembali dirawat di RS semula sebelum ke Wisma Atlet.
Total perawatan yang ia habiskan selama berjuang melawan virus corona bahkan mencapai 70 juta rupiah. Namun hingga kini ia menyebut sebagian besar nyeri-nyeri di tubuh sudah hilang.
"Cuma ada di area di perut sama kandung kemih itu ada nyeri yang sama termasuk di dada, itu di dada cuma kerasa sedikit dan itupun kadang-kadang," ujar Juno kembali menjelaskan.
"Saya tiba-tiba ada pembengkakan kelenjar getah bening di bawah rahang, kemudian batuk tiga hari ini muncul lagi, tapi on off-on off. Kalau sekarang ini kan saya bisa ngomong lancar ya, perawatan yang terakhir itu saya sempat dites lagi tetapi dikonfirmasi negatif virus corona. Jadi sudah tiga kali hasil swab tes negatif Corona," katanya menjelaskan kondisi terkini.
Selain itu Juno mengkhawatirkan efek jangka panjang dari virus Corona. Terlebih saat ini baginya segala hal tentang virus corona masih baru, bahkan dunia medis belum ada yang bisa memastikan hal-hal terkait virus ini.
Baca Juga: Sakit Kepala Saat Puasa Bukan Cuma Lapar, Begini Cara Mengatasinya
Baca Juga: 9 Cara Agar Aliran Darah Lancar dan Terkontrol Demi Kesehatan Jantung
"Saya berdoa memang ini hanya seperti virus flu biasa tapi balik lagi dunia medis tidak atau belum ada yang bisa menjawab," pungkasnya. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | liputan 6,merdeka.com,Yahoo |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar