Zefnihan menyebutkan, salah satu kunci sukses Pemkab Sijunjung mengantisipasi penyebaran Covid-19 adalah membentengi nagari atau desa.
"Kita kuatkan nagari. Setiap pendatang baru yang masuk Sijunjung langsung dilakukan protap Covid-19," kata Zefnihan.
Daerah kumuh di India
Kabar menggembirakan juga datang dari India, tepatnya di daerah kuuh India.
Baca Juga: 400 Santri Jalani Rapid Test, Wapres Khawatir Terjadi Penularan di Pondok Pesantren
Daerah kumuh di India bernama Dharavi berhasil menurunkan angka kematian akibat Covid-19.
Rahasianya, dilansir dari Bloomberg (14 Juni 2020), pihak berwenang mendatangi 46.500 rumah di Dharavi, sejak April 2020 untuk mengukur suhu dan kadar oksigen warga.
Mereka yang menunjukkan gejala, langsung dipindahkan ke sekolah terdekat dan klub olahraga yang diubah menjadi pusat karantina.
Baca Juga: Inilah Orang yang Akan Mendapatkan 10 Vaksin Virus Corona Perdana yang Sudah Disiapkan WHO
Selain pendeteksian dini, pemerintah setempat juga memberlakukan penguncian ketat bagi warganya.
Warga juga dengan sukarela pergi ke tempat karantina jika merasa tidak enak badan dan ingin diuji.(*)
Akankah Surabya yang dipimpn Risma, dan DKI Jakarta yang dimpin Anies, bisa menyusul Sijunjung dan Dharavi di India? (*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Covid-19 Sembuh dan Tidak Ada Kasus Baru, Ini Strategi Sijunjung"
dan "Kisah Sukses Dharavi, Daerah Terpadat di Asia, Kendalikan Virus Corona"
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar