GridHEALTH.id – Pandemi virus corona penyebab Covid-19 yang mewabah di Indonesia sejak Maret 2020 lalu menjadi pukulan berat bagi sebagian industri manufaktur.
Skala prioritas yang bergeser dalam pengeluaran konsumen di tengah kondisi yang serba sulit disinyalir menjadi penyebab melemahnya permintaan sejumlah barang pabrikan manufaktur.
Namun siapa sangka, fenomena ini justru menghasilkan dampak yang sebaliknya bagi industri sepeda di dalam negeri. Permintaan sepeda dikabarkan melonjak di tengah merebaknya wabah pandemi corona (covid-19).
Tren kenaikan jumlah orang bersepeda sudah mulai dirasakan beberapa minggu pasca pemberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.
Tren kenaikannya pun cukup merata, dimulai dari Jakarta kemudian diikuti oleh beberapa kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Kenaikan permintaan sepeda tidak hanya terpusat di kota-kota besar besar saja, namun juga terjadi secara cukup merata di kota-kota kecil. Besaran kenaikan permintaannya berbeda-beda.
Baca Juga: Mal Sudah Buka, Beli Baju ada Aturannya, Tak Semua Boleh Dicoba
Baca Juga: Kulit Kering Xerosis Sering Menyerang Penderita Diabetes, Atasi Dengan Cara Ini
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo), Eko Wibowo memprediksi wabah corona bisa menjadi momentum kenaikan pasar sepeda setelah sebelumnya sempat menurun pada tiga tahun belakangan.
Menurut Eko, dikutip dari Kontan.co.id (17/05/20), faktor pendorongnya ada beberapa. Pertama, wabah corona semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berolahraga guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Dalam hal ini, olahraga bersepeda menjadi pilihan menarik sebab bermanfaat bagi kesehatan serta dapat dilakukan dengan tetap memerhatikan protokol pencegahan penyebaran virus corona.
Kedua, animo untuk bersepeda juga dipicu semakin banyaknya konten berisi aktivitas bersepeda yang dibagikan oleh komunitas dan pegiat hobi bersepeda di sosial media.
Konsumsi informasi terhadap konten-konten tersebut juga semakin meningkat seiring berkurangnya aktivitas bekerja di luar rumah di tengah pandemi. Tren ini didukung oleh kegiatan distribusi sepeda yang tidak terganggu.
Di samping itu, kegiatan penjualan di tingkat pedagang toko juga masih berjalan di tengah penerapan PSBB meski dengan operasional yang terbatas, ditunjang dengan penjualan digital yang dilakukan oleh sebagian pedagang toko.
Bersepeda memang mengasyikkan. Selain sebagai alat untuk rekreasi, bersepeda membuat tubuh bergerak aktif.
Baca Juga: Hati-hati, Ternyata Orang Kurus Bisa Kena Diabetes, Ini Gejalanya
Baca Juga: Studi: Ibu Hamil Terinfeksi Virus Corona Berpotensi Alami Pneumonia
Sebagaimana kita tahu, tubuh yang aktif adalah salah satu syarat penting untuk menjaga kualitas kesehatan kita.
Bersepeda, jika dilakukan minimal 2,5 jam seminggu atau 30 menit setiap hari secara rutin memiliki dampak positif bagi kesehatan tubuh. Berikut manfaatnya seperti dikutip dari alodokter.com;
1. Menguatkan jantung
Bersepeda termasuk olahraga kardio, dikategorikan demikian karena dengan bersepeda, kinerja jantung, paru-paru, dan sistem sirkulasi darah akan meningkat.
Selain itu, bersepeda secara teratur juga mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah, menguatkan otot jantung, dan menurunkan tekanan darah.
Menurunnya kadar kolesterol jahat akan mengurangi risiko penyempitan pembuluh darah. Otot jantung yang biasa terlatih akan lebih efektif sehingga proses mengantarkan darah dan oksigen ke seluruh tubuh makin optimal.
Makin baik kinerja sistem peredaran darah atau kardiovaskular, makin rendah risiko terkena stroke, serangan jantung, dan tekanan darah tinggi.
2. Meningkatkan kekuatan otot
Berapa banyak anggota tubuh dan otot yang terlibat saat kita bersepeda? Hampir semuanya. Maka jika dilakukan secara rutin, maka otot yang kuat dan fleksibel menjadi salah satu dari hasilnya. Selain itu, koordinasi dan keseimbangan tubuh juga ikut terlatih.
Baca Juga: Nyeri Punggung Ganggu Aktivitas, Ini Tips Untuk Mengatasinya
3. Merawat sendi
Selain otot, sendi-sendi pada lengan dan tungkai juga ikut aktif. Sikut, lutut, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan adalah beberapa sendi yang akan otomatis bekerja saat bersepeda. Pergerakan yang baik pada persendian akan membuatnya makin fleksibel.
4. Menjaga berat badan
Berkat bersepeda, kinerja kardiovaskular dan otot menjadi kian optimal. Salah satu keuntungan dari tubuh yang aktif, kardiovaskular yang baik, dan otot terlatih adalah meningkatnya metabolisme tubuh dan pembakaran kalori.Pembakaran kalori tentu saja sangat baik untuk menjaga berat badan tetap ideal.
Kombinasikanlah kebiasaan bersepeda secara rutin dengan pola makan gizi seimbang, untuk mencegah dan mengatasi kegemukan.
5. Menurunkan tingkat stres
Saat bersepeda, tubuh akan mengeluarkan hormon yang disebut endorfin. Hormon ini memicu rasa nyaman dan suasana hati yang positif. Selain itu, endorfin juga bisa mengurangi rasa sakit.
Timbulnya rasa nyaman dalam tubuh tentu saja akan mengurangi beban yang menggelayuti pikiran.
Ditambah dengan pemandangan yang dapat dinikmati saat bersepeda, maka penurunan tingkat stres dalam tubuh akan makin terasa.
Baca Juga: Studi: Orang Sehat Tak Perlu Mengonsumsi Aspirin Setiap Hari Untuk Cegah Penyakit Jantung
Baca Juga: 4 Tanda Diluar Dugaan Bahwa Sebenarnya Sistem Imunitas Tubuh Menurun
6. Menurunkan risiko penyakit-penyakit lain
Aktivitas fisik yang rutin melalui bersepeda baik untuk kesehatan tubuh secara umum. Salah satu keuntungan dari tubuh yang aktif adalah minimnya risiko terkena diabetes.
Hal ini terkait dengan stabilnya produksi insulin oleh tubuh yang aktif. Bersepeda juga bisa memperkecil risiko terkena kanker terutama kanker usus besar. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kontan.co.id,alodokter.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar