GridHEALTH.id - Kehamilan yang dialami dan dijalani seorang perempuan akan mengubah banyak hal.
Tak hanya emosi dan psikisnya yang berubah karena hormon.
Fisiknya pun akan ikut berubah.
Pada fisik, tak hanya perut, dan buah dada yang aka berubah, kaki pun akan mengalami perubahan.
Paling terasa oleh kaki saat perempuan hamil adalah munculnya rasa nyeri.
Nyeri kaki saat hamil, seakan kaki ini sudah tidak bisa menopang tubuh dan janin.
Bukan cuma nyeri kaki saat hamil saja, ibu hamil juga rentan alami permasalahan kaki saat hamil.
Baca Juga: Kembali Terjadi, Keluarga Pasien Covid-19 Geruduk Rumah Sakit, aniaya Tenaga Medis
Berikut adalah aneka masalah kaki saat hamil, seperti dilansir dari nakita.id (28 Juni 2020) yang mengutip artikel nhs.uk dan foot.com:
1. Berubahnya ukuran kaki, dan tinggi lengkungan kaki
Selama kehamilan ukuran kaki ibu akan menjadi lebih besar.
Hal ini disebabkan akumulasi cairan dan jaringan di bawah ekstremitas (tulang gerak).
Baca Juga: Klarifikasi Nikita Willy Perihal Jenazah Ayahnya yang Dimakamkan Menggunakan Protokol Covid-19
Selain itu perubahan hormon pun bisa menyebabkan lemahnya atau kendurnya ligamen (“Pita-pita” keras yang menghubungkan tulang-dengan tulang pada kaki), sehingga membuat kaki ibu menjadi lebih lebar.
Karenanya, banyak ibu hamil yang saat hamil tidak bisa lagi mengenakan sepatu atau sandal favoritnya.
2. Over-pronasi
Ini merupakan masalah kaki yang sangat umum dialami selama kehamilan.
Over-Pronasi disebut juga kaki rata.
Hal ini dapat membuat pembengkakan yang ekstrem pada plantar fascia, yaitu jaringan fibrosa yang membentang dari tumit sampai ke kaki bagian depan.
Mereka yang mengalami over-pronasi akan merasakan sakit yang teramat sangat saat berjalan, dan bisa menambah ketegangan pada kaki, betis dan atau punggung.
Kenapa ada ibu yang bisa mengalami over-pronasi?
Baca Juga: Deddy Corbuzier Ngaku Pakai Narkoba Bukan Untuk Tingkatkan Percaya Diri, Deputi BNN: 'Itu Boleh'
Penyebabnya tidak lain karena adanya tambahan pada tubuh akibat kenaikan berat badan.
Over-pronasi pun kerap terjadi pada mereka yang memiliki kaki fleksibel dan datar atau pada orang yang mengalami obesitas.
3. Edema
Ini adalah kondisi pembengkakan pada kaki, biasanya terjadi pada akhir kehamilan.
Penyebabnya karena terlalu banyaknya cairan pada tubuh, tekanan pada pembuluh darah di panggul dan kaki.
Sehingga menyebabkan sirkulasi darah melambat dan darah menempel di ekstremitas bawah (Tulang gerak di kaki).
Ibu yang mengalami edema kulit pada kakinya bisa berwarna keunguan.
Mengenai edema, jika terjadi pembengkakan di wajah atau tangan (ekstremitas atas), ibu harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Sebab kondisi tersebut bisa jadi sebuah pertanda serius yang perlu penanganan intensif.
Pengobatan dan Pencegahan
Untuk mengatasi permasalah over-Pronasi dapat dilakukan dengan cara konservatif menggunakan orthotics (Alat bantu untuk memperbaiki kondisi kaki abnormal).
Orthotics harus dirancang dengan dukungan lengkungan yang tepat dan pemasangan rearfoot medial untuk memperbaiki over-pronasi.
Baca Juga: Sudah Seminggu Ashanty Kesulitan Tidur, Ternyata Penyebabnya Masalah Lama
Pemilihan sepatu yang pas dan tepat pun sangat penting dalam mengatasi over-pronasi.
Dalam memilih sepatu, pilih sol sepatu dan juga alas bagin dalamnya yang nyaman, bisa memberikan dukungan ekstra, juga harus soft dan empuk.
Over-pronasi harus ditangani dengan baik supaya bisa menghilangkan sakitnya, juga mencegah kondisi kaki berkembang menjadi Plantar Fasciitis (inflamasi yang terjadi pada plantar fascia), Heel Spurs (Taji Tumit), Metatarsalgia (suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada bola kaki), Post-Tib Tendonitis dan atau Bunions (kelainan bentuk pada ibu jari kaki).
Baca Juga: Kemenkes Anjurkan Pakai Telemedicine, Akuratkah Screening Kesehatan Tanpa Bertatap Muka?
Sedangkan untuk menangani edema, dapat diminimalisir dengan metode;
Mengangkat kaki sesering mungkin.
Jika ibu harus duduk dalam waktu lama, letakkan dingklik di bawah kaki, sehingga kakinya bisa terangkat ke atas.
Baca Juga: Cara Hadapi Corona ala Presiden Brazil, Hapus Data Covid-19, Anggap Kematian Pasien Sebagai Takdir
Pakailah sepatu pas dan tepat. Ingat, alas kaki yang terlalu sempit akan membuat sirkulasi di kaki terhambat.
Berolahraga secara teratur baik untuk mengatasi edema.
Berjalan adalah latihan terbaik. Minum banyak air agar tubuh tetap terhidrasi juga harus terus dijaga.
Makanlah makanan dengan gizi seimbang dan hindari makanan tinggi garam yang bisa menyebabkan retensi air.
Baca Juga: Jadi Benda Wajib Cegah Corona, Seberapa Efektif Penggunaan Masker?
Selain itu, lakukan juga latihan kaki untuk mengatasi aneka masalah kaki. Caranya:
1. Tekuk dan rengangkan kaki dengan menggerakannya ke atas dan ke bawah. Lakukan hingga 30 kali.
2. Putar kaki seperti membuat lingkaran. Bergantian antara kanan dan kiri. Lakukan delapan kali untuk masing-masing kaki.
3. Lakukan latihan kaki di atas saat duduk atau berdiri. Karena latihan sederhana tersebut bisa memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi pembengkakan pada pergelangan kaki, dan mencegah kram pada otot betis.(*)
Baca Juga: Ikuti Saran Master Yoga China Lakukan Puasa Air 54 Hari, Pria 27 Tahun Meninggal Dunia
#berantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | www.foot.com,Nhs.uk |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar