GridHEALTH.id - Tak Hanya untuk Kesehatan Fisik, Olahraga Mampu Mengatasi Depresi Seperti Disebut Cinta Laura
Umumnya, kita mengetahui olahraga bermanfaat untuk kesehatan tubuh, seperti mengurangi risiko penyakit jantung, mengatur kadar gula dan insulin dalam darah, mengurangi risiko kanker hingga membantu mengontrol berat badan.
Baca Juga: Ahli; Ekstrak Ikan Gabus Bisa Percepat Penyembuhan Pasien Covid-19, Ini 8 Manfaat Lainnya
Rupanya olahraga rupanya juga mampu meningkatkan kesehatan mental dan suasana hati.
Hal itu dikarenakan, selama berolahraga tubuh melepaskan bahan kimia yang dapat meningkatkan mood atau suasana hati.
Sehingga membuat kita merasa lebih rileks dan dapat membantu mengatasi stres juga mengurangi risiko depresi.
Salah satu aktris sekaligus penyanyi Cinta Laura, mengungkapkan dengan rajin berolahraga akan mengubah kondisi mental seseorang.
Baca Juga: Alasan Ilmiah Mengapa Orang Gemar Berolahraga Jarang Depresi
Menurutnya setiap berolahraga kita akan menghasilkan hormon endorfin.
Karenanya bisa membuat seseorang merasa senang.
“Tapi olahraga benar-benar bisa mengubah mental kita, kenapa? Jika kita olahraga endorfin naik, endorfin adalah hormon yang membuat kita bahagia, ”kata Cinta Laura dalam saluran YouTube Luna Maya seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/7/2020).
“Sama efeknya seperti makan coklat bisa meningkatkan endorfin,” sambung Cinta Laura.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Kemenpora Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat dengan #WAH
Psikolog yang mempelajari bagaimana olahraga mengurangi kecemasan dan depresi menunjukkan, berjalan 10 menit mungkin sama baiknya dengan latihan 45 menit.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat bekerja dengan cepat untuk meningkatkan mood depresi pada banyak orang. Meskipun efeknya mungkin sementara, mereka menunjukkan bahwa jalan cepat atau aktivitas sederhana lainnya dapat memberikan bantuan beberapa jam, mirip dengan mengambil aspirin untuk sakit kepala.
Baca Juga: Wajib Pakai Makser di Era New Normal, Haruskah Olahraga Juga Memakai Masker?
Dikutip dari Anxiety and Depression Association of America, dalam satu studi para peneliti menemukan bahwa mereka yang melakukan olahraga berat secara teratur 25% lebih kecil untuk mengalami depresi atau gangguan kecemasan selama lima tahun ke depan.
Sementara penelitian lainnya yang dilakukan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health, berlari selama 15 menit sehari atau berjalan selama satu jam mengurangi risiko depresi berat hingga 26%.
Selain menghilangkan gejala depresi, penelitian juga menunjukkan bahwa mempertahankan jadwal olahraga dapat mencegah depresi kambuh.
Baca Juga: 4 Jenis Hormon Bahagia Pada Tubuh Perlu Dibangkitkan Supaya Tidak Stres, Ini Caranya
Baca Juga: Mudah Didapat, Ternyata Dua Bahan Ini Bisa Bikin Miss V Jadi Harum
Beberapa penelitian lainnya juga menyebutkan bahwa olahraga teratur berfungsi juga sebagai obat bagi beberapa orang untuk mengurangi gejala kecemasan dan depresi, dan efeknya bisa bertahan lama.
Satu sesi olahraga yang giat dapat membantu meringankan gejala selama berjam-jam dan jadwal rutin dapat secara signifikan menguranginya seiring waktu.
Walaupun olahraga memiliki efek positif bagi kebanyakan orang, namun beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa bagi sebagian orang, olahraga mungkin tidak memiliki efek positif pada kecemasan atau depresi atau mungkin tidak membuat dampak yang kuat pada kesehatan mental jangka panjang.
Baca Juga: Jangan Biarkan Sistem Imun Melemah, Ini 3 Jenis Olahraga Simpel di Rumah Untuk Tangkis Covid-19
Seperti semua bentuk terapi, efeknya dapat bervariasi: Beberapa orang mungkin merespons secara positif, yang lain mungkin merasa itu tidak meningkatkan suasana hati mereka, dan beberapa mungkin hanya mengalami manfaat jangka pendek sederhana.
Meskipun demikian, para peneliti mengatakan bahwa efek menguntungkan dari olahraga pada kesehatan fisik tidak dalam perselisihan, dan orang-orang harus didorong untuk tetap aktif secara fisik.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | kompas,Anxiety and Depression Association of America |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar