Setelah penangkapan, polisi menggeledah rumah HS dan menemukan seperangkat alat isap sabu dan sisa klip plastik bening yang diduga bekas konsumsi.
HS kini diamankan di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Melihat kejadian tersebut tentu sangat disayangkan, apalagi jika berbicara mengenai narkoba dampaknya tidak hanya akan merugikan diri sendiri, tapi orang lain disekitar juga.
Dikutip dari Kompas.com, dokter kesehatan jiwa, dr. Andri, SpKJ, FAPM menjelaskan, zat golongan amfetamin atau metamfetamin seperti sabu-sabu dan ekstasi dapat menyebabkan lonjakan hormon serotonin dan dopamin berkali-kali lipat dari biasanya.
"Hal ini yang membuat pengguna stimulan merasakan rasa nyaman dan gembira luar biasa," jelas Andri.
Orang yang konsumsi sabu akan merasa lebih percaya diri. Namun, efek menyenangkan itu hanya terjadi sesaat.
Namun dari semua itu, efek berbahaya yang sebenarnya akan terjadi adalah kerusakan keseimbangan sistem di otak.
Akibatnya, mereka yang mengonsumsi sabu bisa menjadi lebih sulit mengelola stres.
Baca Juga: Ini Alasan Masuk Akalnya Mengapa ada Pasien Covid-19 yang Bergejala Berat dan Tidak
Source | : | Kompas.com,Antara |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar