Jadi mereka yang mewarisi DNA ini lalu, jika sampai terinfeksi virus corona akan mengalami komplikasi sangat parah.
Bahkan, tingkat kematian pada pasien Covid-19 dengan DNA ini meningkat hingga 100% alias dua kali lipat.
DNA apakah yang dimaksud? Apakah manusia Indonesia banyak memilikinya?
Baca Juga: Satgas Covid-19: Orang yang Sembuh dari Covid-19 Masih Bisa Menularkan Virus Corona
Menurut studi terbaru yang terbit di jurnal Nature, pasien Covid-19 yang memiliki potongan DNA Neanderthal lebih berisiko mengalami komplikasi parah.
Potongan DNA Neanderthal masuk ke genom manusia sekitar 60.000 tahun lalu.
Nah, orang yang membawa kode genetik itu, tiga kali lebih mungkin membutuhkan perawatan dengan alat bantu pernapasan mekanis (mechanical ventilation).
Memang, ada banyak alasan kenapa pasien Covid-19 membutuhan perawatan intensif sementara yang lain hanya memiliki gejala ringan atau tidak bergejala sama sekala.
Usia lanjut, pria, dan masalah medis yang sudah ada sebelumnya dapat meningkatkan gangguan yang lebih serius.
Namun, faktor genetik juga dapat berperan seperti yang dijelaskan dalam temuan baru yang terbit Rabu (7/9/2020).
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar