GridHEALTH.id - Manfaat vitamin D bagi kesehatan ternyata lebih besar dari yang dikira. Bukan saja memperkuat sistem imunitas tubuh, berguna bagi tulang dan gigi, meningkatkan mood, tetapi juga meningkatkan kesuburan!
Bertentangan dengan namanya, Vitamin D secara teknis adalah hormon, bukan vitamin. Ini penting untuk fungsi tubuh yang sehat.
Calcitriol, bentuk aktif Vitamin D diperlukan untuk mengatur kadar kalsium dalam tubuh kita, yang penting untuk perkembangan tulang dan gigi kita yang sehat.
Calcitriol juga berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita, melawan infeksi virus, menurunkan risiko penyakit seperti multiple sclerosis, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Vitamin D juga dikaitkan dengan aspek lain dari kesejahteraan kita seperti mengurangi gejala depresi dan membantu menurunkan berat badan.
Dari paparan sinar matahari, vitamin D diproduksi di kulit sebagai respons terhadap sinar matahari.
Baca Juga: Studi : Vitamin D Menurunkan Risiko Kematian Akibat Virus Corona
Baca Juga: Waspadai Gangguan Pramenstruasi Dysphoric, Gangguan Mental Sebelum Haid yang Lebih Parah
Idealnya, 15-20 menit paparan sinar matahari ke sinar matahari yang cerah per hari diperlukan untuk menjaga kadar vitamin D yang sehat dalam tubuh.
Sejatinya, vitamin D tidak ditemukan di banyak makanan secara alami. Namun kita dapat menemukan vitamin D dalam makanan yang diperkaya seperti susu, kedelai, jus jeruk, dan margarin.
Lihat postingan ini di Instagram
Satu-satunya sumber vitamin D alami dalam makanan sehari-hari adalah ikan berlemak(misalnya salmon, mackerel, herring, dan sarden), kuning telur, dan jamur.
Mengapa Vitamin D penting untuk kesuburan dan kehamilan? Menjaga pola makan seimbang yang sehat yang mencakup semua kelompok makanan, nutrisi dan vitamin penting untuk kesehatan di segala usia dan tahap kehidupan.
Ini bahkan lebih penting ketika seorang wanita mencoba untuk hamil dan mempersiapkan tubuhnya untuk mendukung kehamilan yang sehat.
Fakta telah diketahui bahwa vitamin D penting untuk menjaga kesehatan kehamilan. Kekurangan vitamin D selama kehamilan meningkatkan risiko anemia, diabetes gestasional, preeklamsia, vaginosis bakterial, dan kelahiran sesar yang tidak direncanakan.
Penelitian juga telah menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan penurunan berat badan lahir, gangguan pembentukan kerangka janin, berkurangnya massa tulang, dan penurunan fungsi kognitif bayi.
Baca Juga: Waspadai Gangguan Pramenstruasi Dysphoric, Gangguan Mental Sebelum Haid yang Lebih Parah
Baca Juga: Musim Hujan Telah Tiba, Waspadai Risiko Anak Terkena Diare
Hubungan antara vitamin D dan kesuburan pertama kali 'diketemukan' ketika reseptor vitamin D dan enzim diidentifikasi di lapisan rahim dan (endometrium) dan testis.
Temuan ini mendukung teori bahwa vitamin D memiliki peran penting dalam sistem reproduksi. Temuan lebih lanjut pada model hewan menunjukkan hubungan langsung antara kekurangan vitamin D dan infertilitas.
Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan hubungan langsung antara vitamin D dan keberhasilan in vitro fertillization (IVF) alias bayi tabung.
Dalam studi ini, wanita yang kekurangan vitamin D memiliki lebih kecil kemungkinan, hingga 50%, untuk bisa hamil dengan metode IVF dibandingkan dengan wanita dengan vitamin D sesuai kecukupan.
Vitamin D juga terbukti memainkan peran penting dalam kesuburan pria dengan dikaitkan secara positif dengan jumlah dan motilitas sperma. Kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan keguguran dini berulang.
Bagaimana kita bisa tahu bahwa kita mempunyai cukup vitamin D dalam tubuh?
Apakah Anda mendapatkan cukup vitamin D? Tes darah sederhana bisa memberi tahu berapa kadar vitamin D di dalam darah.
Baca Juga: Penelitian Membuktikan Anak dengan Diabetes Memiliki Gangguan Mood
Baca Juga: Ilmuwan Turki Buktikan Ribavirin Efektif Dalam Pengobatan Covid-19
Kekurangan vitamin D ditentukan oleh kadar darah di bawah 30 nmol / L. Orang dengan kadar vitamin D dalam darah antara 30 dan 50 nmol / L berpotensi berisiko mengalami kadar yang tidak memadai.
Terlepas dari itu, rekomendasi standar untuk wanita yang sedang mempersiapkan kehamilan adalah asam folat (setidaknya 0,4 mg per hari) dan vitamin D (4000 IU per hari.)
Penting bagi kita untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen makanan apa pun.
Baca Juga: Studi: Konsumsi Telur Setiap Hari Berisiko Munculkan Diabetes Tipe 2
Baca Juga: Studi : Penderita PCOS Lebih Berisiko Terkena Penyakit Jantung
Sementara itu, nikmati cuaca dan matahari yang bersinar, karena vitamin D itu gratis setiap hari buat kita! (*)
#bijakGGL #berantasstunting #hadapicorona
Source | : | American Pregnancy Association,Juno Fertility |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar