GridHEALTH.id - Salah satu ciri kualitas telur yang sehat adalah pola menstruasi yang teratur. Dengan begitu, menstruasi teratur pertanda sel telur kita sehat, sehingga perbesar peluang kehamilan.
Lebih dulu, kita perlu mengetahui peran sel telur pada terjadinya proses kehamilan. Tiap makhluk hidup yang bereproduksi secara seksual menghasilkan gamet (sel kelamin).
Gamet yang dihasilkan perempuan disebut telur (ovum). Ovum kemudian bertemu/menyatu dengan gamet jantan (sperma) sehingga membentuk zigot. Proses ini disebut pembuahan. Zigot lalu berkembang menjadi embrio; embrio berkembang menjadi janin, dan seterusnya.
Ovum atau sel telur merupakan sel terbesar dalam tubuh. Ovum ditutupi folikel telur dari indung telur (ovarium).
Ia dilingkari oleh zona pelusida (membran tebal transparan di sekitar sel telur mamalia yang dapat ditembus oleh sperma dalam proses pembuahan) dan dilapisi korona radiata (lapisan sel yang mengelilingi sel telur setelah ovulasi).
Ovum pada manusia bersifat microlechital, yaitu ovum dengan kuning telur yang sedikit dan rata-rata berdiameter 1,5 µ.
Baca Juga: 5 Fakta Tentang Haid yang Belum Banyak Diketahui Para Wanita
Baca Juga: Manfaat Buah Nectarine, Tingkatkan Kesehatan Mata Hingga Cegah Kanker
Ovum berbentuk bulat dengan 23 kromosom. Ovum merupakan pewaris sifat genetik dari perempuan, ia tidak dapat diperbaharui. Ovum berpengaruh pada siklus ovulasi dan menstruasi.
Ovum dihasilkan oleh ovarium yang terletak di rongga panggul sebelah kanan dan kiri. Ovarium melepaskan sel telur yang telah matang setiap bulan.
Lihat postingan ini di Instagram
Selain memproduksi dan melepaskan ovum yang mengandung materi genetik yang diperlukan untuk reproduksi, ovarium juga membuat hormon seks, seperti estrogen dan progesteron.
Secara spesifik, ovarium memiliki bentuk bervariasi, ia melekat pada saluran tuba, yang kemudian terhubung ke rahim. Ovarium memiliki ukuran sebesar almond.
Pada suatu siklus yang disebut ovulasi, ovarium melepas ovum ke dalam rahim. Jika ovum dibuahi oleh sperma akan tertanam dan berkembang menjadi zigot, terbentuklah embrio, yang pada akhirnya menjadi calon bayi.
Sebaliknya, jika ovum tak dibuahi, lapisan rahim akan ditumpahkan bersama ovum, inilah yang dinamai menstruasi.
Agar seorang perempuan berhasil hamil, tentunya kondisi ovum dan ovarium harus baik. Artinya, tidak ada kelainan secara anatomi dan secara fungsi.
Baca Juga: Studi : Pria Indonesia Ternyata Malas Foreplay, Padahal Penting dalam Hubungan Intim
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Sembelit Pada Bayi dan Anak
Kondisi ovum yang baik umumnya ditandai siklus menstruasi teratur, sementara ovarium yang baik ditandai dengan kadar hormonal yang baik pula.
Intinya, ovarium yang sehat sangat penting bagi kesehatan reproduksi. Tak sedikit perempuan yang menjalani tes rutin tahunan untuk mengetahui apakah organ-organ reproduksinya dalam kondisi baik atau tidak. Ovarium yang bermasalah dapat menimbulkan kadar hormon yang tak normal.
Gangguan fungsi hormonal atau ovulasi seperti pada kasus endometriosis dan sindrom ovarium polikistik dapat memengaruhi atau menghambat kehamilan.
Masalah tersebut dapat menyebabkan gangguan pematangan sel telur atau mengganggu siklus menstruasi, sehingga waktu subur perempuan sulit ditentukan.
Karena itu, bila diketahui siklus haid tak teratur, sebaiknya berkonsultasi kepada ahli karena dikhawatirkan ada masalah kesehatan yang serius.
Selain itu, masalah pada ovarium yang dapat menghambat kehamilan, seperti kelainan bentuk anatomi, contohnya tumor ovarium, baik jinak maupun ganas.
Baca Juga: Waspadai, Ini Dia 3 Dampak Tekanan Darah Tinggi Pada Ginjal
Baca Juga: Ingin Makan Lebih Sedikit Agar Langsing? Gunakan Piring Merah Ukuran Kecil
Tumor ovarium dapat menyebabkan perlengketan dan tersumbatnya saluran telur. Bila ini terjadi, dibutuhkan evaluasi lebih lanjut. (*)
#bijakGGL #berantasstunting #hadapicorona
Source | : | American Pregnancy Association,nakita.grid.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar