3. Masker dengan material yang bikin sulit bernapas
Plastik dan kulit adalah dua material yang membuat orang sulit bernapas, karena itu CDC tidak menyarankan penggunaan masker dengan material tersebut.
Ketika material masker membuat sulit bernapas, orang tersebut akan berusaha bernapas melalui celah masker dan membuat fungsi masker menjadi tidak optimal.
Ketika orang tersebut batuk atau bersin, tetesan (droplet) juga akan berada di sekitar masker atau menetes melalui bawah masker.
Selain itu, jika masker plastik atau kulit tersebut terlalu ketat untuk bernapas, itu akan menahan aliran udara dan membahayakan pemakainya.
Baca Juga: Pedoman Pemakaian Masker Terbaru dari WHO, Anak Dibawah 5 Tahun Tidak Boleh Memakainya
4. Masker rajutan renggang
Jika masker yang dipakai dapat menembuskan cahaya, maka CDC menyarankan untuk tidak memakainya.
Sama seperti masker yang tidak pas, masker yang terlalu renggang atau berbahan rajut masih memungkinkan droplet melewati celah-celahnya dan menginfeksi pengguna.
"Lebih buruk lagi, masker renggang ini akan memecah droplet pernapasan menjadi lebih kecil dan bisa bertahan di udara pada periode yang lebih lama," ungkap CEO perusahaan masker dan sistem udara jernih JustAir, Daniel Burnett, MD.
Baca Juga: Pakai Masker dalam Kondisi Seperti Ini Justru Membahayakan Nyawa
Source | : | Kompas.com,covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar