4. Timbul gangguan pencernaan
Makanan berkabohidrat merupakan sumber serat makanan yang kaya, yang membantu isi usus bergerak dengan lancar.
Oleh karena itu, makan lebih sedikit karbohidrat dari biasanya dapat menyebabkan sembelit, yang bukan merupakan kondisi yang nyaman.
“Ketika usus Anda telah terbiasa mengonsumsi makanan ini secara teratur, dan tiba-tiba menemukan bahwa ia tidak lagi menerima serat berbasis gandum dalam jumlah yang signifikan, hal itu dapat secara signifikan memengaruhi jumlah curah yang bergerak melalui usus dan menyebabkan pengurangan yang signifikan dalam waktu transit, atau limbah waktu bergerak melalui saluran pencernaan, ”kata Burrell.
5. Muncul bau mulut
Banyak yang mungkin tidak menyadari bahwa diet rendah karbohidrat dapat berdampak pada bau napas.
“Ketika asupan karbohidrat kita turun di bawah level tertentu, tubuh akan membuat keton, yang merupakan sumber bahan bakar alternatif untuk hati dan otak yang terbuat dari simpanan lemak,” jelas Burrell.
Baca Juga: Pintar Cara Mengelola Amarah Agar Tak Berdampak Pada Kesehatan
Baca Juga: Jantung Sehat yang Bisa Melawan Penuaan Dini dan Bikin Panjang Umur
Keton memiliki bau yang sangat khas, beberapa di antaranya akan dikeluarkan melalui air liur jika kita mengalami ketosis.
Ketosis adalah keadaan metabolisme yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup karbohidrat untuk membakar energi. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Shape Me |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar