GridHEALTH.id - Gangguan yang paling tidak menyenangkan selama menstruasi atau haid adalah munculnya rasa kram dan sensasi nyeri di perut alias nyeri haid.
Sebagian perempuan yang merasakan nyeri menstruasi hari-hari pertama, terkadang meminum obat anti nyeri. Obat yang dikonsumsi biasanya sejenis paracetamol. Apa kata dokter soal ini?
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Pondok Indah, Kanadi Sumapraja mengatakan, paracetamol atau ibuprofen bisa digunakan untuk membantu meredakan nyeri haid.
Keduanya tergolong obat lini pertama mengatasi menstruasi karena bekerja di ujung-ujung serabut saraf, sebelum penggunaan obat-obatan yang bekerja di sentral atau bagian otak saat nyeri sangat hebat, misalnya tradamol.
"Obat-obatan itu akan menekan lepasnya mediator.-mediator radang yang timbul akibat peradangan. Dengan demikian, ujung-ujung serabut saraf itu tidak akan teraktivasi karena adanya mediator radang tadi. Obat-obat seperti itu banyak misalnya paracetamol, ibuprofen," ujar dia dalam diskusi media di Jakarta, Kamis (13/02/2020).
Namun Kanadi tidak menganjurkan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri terus menerus saat nyeri muncul.
Baca Juga: Kram Menstruasi: Tiga Posisi Tidur Terbaik Untuk Meredakan Nyeri Perut
Baca Juga: Bayi Cegukan Bikin Cemas Ibu, Padahal Ini Manfaatnya Buat Si Kecil
Kanadi mengatakan, mengatasi nyeri haid untuk menghindari obat-obat anti nyeri yang berkepanjangan karena risiko jauh lebih besar, efek sampingnya cukup serius.
Menurut dokter yang juga berpraktik di RSCM itu penggunaan obat-obatan berjenis antiinflamasi non steroid (semisal paracetamol atau ibuprofen) berpotensi memicu iritasi pada lambung dan menganggu fungsi ginjal.
Lihat postingan ini di Instagram
"Penggunaan Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) sangat berpotensi memicu iritasi pada lambung, juga mengganggu fungsi ginjal apabila digunakan berkelanjutan," papar Kanadi.
Mengenai nyeri itu sendiri, umumnya terjadi pada hari-hari awal menstruasi dan biasanya semakin hebat jika darah yang keluar semakin banyak. Ini terjadi akibat kontraksi otot-otot rahim untuk mengeluarkan darah haid.
"Ada kontraksi yang berlebihan sehingga timbul nyeri yang luar biasa," kata Kanadi.
Beberapa perempuan sudah merasakan nyeri sejak pertama kali mengalami menstruasi atau disebut nyeri primer.
Baca Juga: 4 Alasan Medis Mengapa Wanita Enggan Bercinta, Masalah Hormonal Hingga Operasi Panggul
Juga: Mengenal Craving, Perilaku Ingin Terus Mengunyah Akibat Kekurangan Gizi
Sementara sebagian lainnya muncul setelah sekian tahun dan ini perlu diwaspadai karena banyak berhubungan dengan penyakit endometriosis. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | American Pregnancy Association,Republika.co.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar