Diketahui, saat ini Vaksin Merah Putih sedang dalam proses laboraturium dan rencananya akan diserahkan ke PT Bio Farma pada akhir Maret untuk di uji klinik.
Namun jauh sebelum Indonesia melakukan proses produksi vaksin, China sudah lebih dulu mengembangkan vaksin.
Dalam hal ini, Bambang selaku kepala Kemenristek menjelaskan penyebab vaksin buatan Indonesia lebih lamban dibanding China atau negara lainnya.
"Kita lihat backgroundnya, kunci dari suatu negara bisa menguasai vaksin apalagi menghasilkan vaksin dengan cepat itu adalah karena R&D (Research and Development) sudah kuat" terang Bambang.
Research and Development (Penelitian dan pengembangan/litbang) adalah kegiatan penelitian, dan pengembangan, dan memiliki kepentingan komersial dalam kaitannya dengan riset ilmiah murni, dan pengembangan aplikatif di bidang teknologi.
Baca Juga: Catat, Hanya Penyandang Diabetes Seperti Ini yang Boleh Disuntik Vaksin Covid-19
Source | : | Tribunnews.com,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar