GridHEALTH.id – Serat adalah komponen penting dalam makanan yang harus selalu didapatan manusia untuk kesehatannya.
Jika sampai kekurangan serat, kita akan mengalami kerugian kesehatan dan akan langsung terasa.
Baca Juga: Tak Perlu Gunakan Memikirkan Hal Sulit, Begini Cara Menjaga Paru-paru Agar Lebih Sehat
Sebuah studi yang diterbitkan American Society for Microbiology, dilansir dari laman Eatthi.com, disebutkan meningkatkan asupan serat makanan, akan berdampak sangat besar bagi pencernaan dalam waktu singkat.
Tai faktanya sampai saat ini serat masih lebih banyak dikonsumsi oleh usia lanjut seperti kisaran 65-80 tahun daripada usia muda.
Padahal, mengonsumsi makanan kaya akan serat sejak dini memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti memperlancar pencernaan bagi kesehatan usus bagi semua kelompok usia.
Menurut seorang ahli gizi, Lisa Richards, dampak serat pada kesehatan usus memungkin memiliki manfaat lain yang bisa memberi kulit kita jadi lebih bercahaya juga berkontribusi pada masalah kulit.
Baca Juga: Seorang Remaja 15 Tahun Menangis Darah, Dokter Bingung, Dugaan Sementara Idap Haemolacria
Untuk mendapatkan serat yang cukup, The American Heart Association Eating Plan menyarankan untuk mengonsumsi serat minimal sebanyak 25 sampai 30 gram per hari.
Jenis serat yang dibutuhkan manusia, nutrition.org merekomendasikan kita untuk konsumsi berbagai jenis makanan berikut ini.
- Sereal, seperti pasta gandum, roti gandum, dan gandum hitam
- Buah, seperti berry, pir, melon dan jeruk
- Sayuran, seperti brokoli, wortel dan jagung manis
- Berbagai jenis kacang dan biji-bijian
- Kentang dengan kulit.
Baca Juga: Bahaya Radiasi Handphone untuk Kesehatan, Bisa Menimbulkan Berbagai Penyakit Berbahaya Ini
Penting juga diketahui, mahasiswa pascasarjana di University of California, Irvine (UCI) diinstruksikan untuk mengonsumsi sepuluh makanan berserat tinggi dan tidak diolah, dengan total rata-rata 25 gram serat per hari selama dua minggu berturut-turut, tak lupa dikumpulkan juga sampel tinja untuk melacak komposisi mikroba usus mereka.
Pada akhir percobaan selama 14 hari, para profesor menemukan bahwa flora usus siswa telah "berubah secara signifikan," termasuk peningkatan kelompok bakteri menguntungkan Bifidobacterium.
Baca Juga: Jangan Beli Masker Medis Ini, Palsu! Banyak Beredar di Masyarakat
"Saat ini selama pandemi, ketika kami membutuhkan kesehatan kekebalan dan respons vaksin yang sehat, kami mendorong semua orang untuk memikirkan keragaman tanaman dari makanan mereka dan menambahkan beberapa kacang, beri, dan alpukat di mana mereka bisa," kata Katrine Whiteson, seorang profesor biologi molekuler.
Academy of Nutrition and Dietetics menyarankan wanita untuk mengonsumsi sekitar 25 gram serat per hari dan pria untuk mengonsumsi sekitar 38 gram (atau 14 gram per 1.000 kalori) setiap hari.
Nah, jika asupan serat sangat kurang, tidak hanya sembelit yang akan dialami, tapi juga hal-hal berikut ini.
1. Kenaikan berat badan
Serat makanan bisa membantu mendorong penurunan berat badan, bersama dengan membantu kelebihan berat badan dan obesitas untuk mempertahankan gaya hidup sehat.
2. Meningkatnya risiko depresi
Peneliti medis dari North American Menopause Society (NAMS) melihat kemungkinan adanya hubungan antara serat makanan dan wanita dari berbagai usia dan tahap kehidupan.
Baca Juga: Meninggal Dunia Saat Tidur Penyebabnya PTM, Bisa Dialami Kapanpun dan Siapa Saja
Studi yang melibatkan lebih dari 5.800 wanita dan diterbitkan dalam jurnal Menopause tersebut menemukan bahwa risiko depresi wanita pramenopause dapat dipengaruhi oleh konsumsi serat mereka.
3. Peningkatan kadar gula darah
Serat dapat dikaitkan dengan menjaga berat badan yang sehat, itu memainkan peran kunci dalam mencegah diabetes.
Serat bisa memperlambat pelepasan gula darah ke aliran darah, serta membantu menjaga tingkat energi lebih stabil dari waktu ke waktu.
4. Masalah jantung
Serat membantu menjebak dan mengeluarkan kolesterol tidak sehat, itu salah satu alasan mengapa orang yang diet tinggi serat cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk penyakit jantung koroner.
5. Umur yang lebih pendek
Asupan serat yang pas juga bisa membantu hidup lebih panjang.
"Pada dasarnya, kami menemukan bahwa mereka yang memiliki asupan serat atau serat total tertinggi, sebenarnya memiliki kemungkinan hampir 80 persen lebih besar untuk hidup panjang dan sehat selama sepuluh tahun masa tindak lanjut," kata Bamini Gopinath, PhD, ketua penelitian.(*)
Baca Juga: Banjir Bandang Flores Timur, 63 Warga Tewas Tertimbun Longsor, Terkendala Evakuasi
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | American Society for Microbiology,nutrition.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar