GridHEALTH.id - Selama bulan suci Ramadhan, Muslim dewasa yang sehat menjalankan puasa setiap hari dari fajar hingga matahari terbenam.
Secara tradisional, seseorang berbuka puasa saat matahari terbenam dengan makan yang disebut Iftar dan kemudian makan lagi sebelum fajar saat sahur.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa puasa dapat berdampak positif pada kesehatan.
Dengan mengikuti pedoman sederhana, ini dapat membantu kita menurunkan berat badan dan menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
Baca Juga: Pertanyaan Awam di Bulan Ramadan, Bisakah Orang Dengan Gangguan Mental Ikut Berpuasa?
Namun, terlalu memanjakan diri saat buka puasa dan sahur dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Dilansir dari clevelandclinicabudhabi.ae dalam artikel 'Make healthy choices after breaking your fast and see the benefits', bulan suci sering dilihat sebagai waktu untuk melatih pengendalian diri, disiplin diri, pengorbanan dan empati bagi mereka yang kurang beruntung.
Dianjurkan untuk mencoba mempertahankan praktik-praktik ini bahkan di luar jam puasa.
Karena itu lah, saat bulan puasa kita bisa menjalaninya berbarengan dengan diet.
Apalagi untuk kita yang menginginkan berat badan untuk turun secara berkala. Namun pastikan caranya tepat agar tidak berdampak buruk pada kesehatan.
Apakah memungkinkan menjalankan diet sembari berpuasa? Banyak orang khawatir diet selama bulan puasa berakibat buruk pada tubuh.
Misalnya saja lemas, kelelahan atau kekurangan nutrisi. Seala Septiani, ahli gizi mengatakan sangat memungkinkan menjalankan puasa ketika sedang berdiet.
Baca Juga: Ini Dia 3 Cara Mudah Mengatasi dan Mencegah Sembelit Saat Berpuasa
"Sangat memungkinkan karena beberapa studi menemukan manfaat puasa," jelasnya kepada Kompas.com pada Senin (12/04/2021).
Pola makan selama Ramadhan terbukti dapat menurunkan lemak, kadar kolesterol tubuh, lingkar pinggang, dan berat badan.
Hanya saja ini bisa terwujud jika mengatur pola makan, misalnya saja pembatasan atau defisit kalori. Jika sudah memiliki menu diet sehat yang rutin, metode ini bisa dilanjutkan dengan waktu yang disesuaikan dengan puasa.
Baca Juga: Sering Disebabkan Oleh Ruam Popok, Kenali Penyebab Dini Infeksi Jamur Organ Intim Bayi
Dan juga tetap pastikan tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang saat sahur dan berbuka puasa.
Untuk menjaga asupan tubuh, kita bisa menikmati makanan ringan yang tetap sehat di malam hari. Tujuannya agar tidak makan dalam jumlah banyak sekaligus dalam satu waktu.
"Jangan skip sahur, silahkan ngemil sehat saat menunggu imsak dan tarawih," tambahnya.
Baca Juga: Manfaat Puasa Ramadan untuk Penderita GERD, Makanan Saat Berbuka Penting Diperhatikan
Tak hanya itu, ia menekankan pentingnya minum air putih dalam jumlah yang cukup agar tidak dehidrasi. Sedangkan untuk berbuka puasa, perempuan ini menganjurkan menu yang mudah dicerna misalnya saja tiga butir kurma.
Untuk beragam takjil selama Ramadan sendiri, Seala menilai boleh saja dikonsumsi asal dalam porsi kecil.
"Jangan langsung gelas raksasa atau besar karena yang dibutuhkan oleh tubuh adalah makanan dengan gizi lengkap," jelasnya.
Karena itu, menu makan selama Ramadhan harus tetap mengacu pada kebutuhan tubuh. Pangan yang ideal terdiri dari sumber karbohidrat, lauk pauk sebagai sumber protein, sayur dan buah.
Jika belum memiliki menu diet rutin, ia menyarankan untuk berkonsultasi dahulu dengan ahli gizi. Hal ini bertujuan untuk menyusun menu diet yang paling pas bagi tubuh ketika dijalankan saat puasa Ramadhan.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,Clevelandclinicabudhabi.ae |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar