Misalnya, partisipan yang makan gorengan 4-6 kali per minggu memiliki 39% peningkatan risiko diabetes tipe 2, dan mereka yang makan gorengan 7 kali atau lebih per minggu memiliki peningkatan risiko 55%, dibandingkan dengan mereka yang makan gorengan kurang dari sekali seminggu.
Walaupun lezat dikonsumsi apalagi untuk menu buka puasa, kita pasti akan berpikir ulang jika tahu saran ahli gizi berikut ini.
Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Pondok Indah dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp.GK menyarankan pengolahan menu untuk berbuka puasa tidak melalui cara digoreng.
Baca Juga: Lemah Menghadapi Gorengan? Gunakan Minyak Paling Sehat Ini Untuk Menggoreng
Menurutnya, makanan yang digoreng tidak memberikan manfaat apapun bagi kesehatan tubuh.
Apalagi untuk memenuhi asupan nutrisi selama berpuasa di bulan Ramadan.
"Pilih metode pengolahan makanan utama yang tidak menggorengnya secara lama atau deep fried. Tidak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengkonsumsi gorengan," ujar dr Tirta, dalam keterangan resminya dikutip dari tribunnews.com, Senin (12/4/2021).
Kendati demikian, jika memang sangat berhasrat untuk mencoba makanan yang digoreng, maka konsumsi dengan sedikit mungkin.
Source | : | Tribunnews.com,hsph.harvard.edu |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar