GridHEALTH.id - Pasien isolasi mandiri yang terpapar virus corona (Covid-19) rupanya cukup tinggi risikonya mengalami malnutrisi.
Dijelaskan dalam laman who.int, bahwa malnutrisi sendiri mengacu pada kekurangan, kelebihan atau ketidakseimbangan dalam asupan energi dan/atau nutrisi seseorang.
Istilah malnutrisi mencakup 2 kelompok kondisi yang luas.
Salah satunya adalah 'kurang gizi'—yang mencakup pengerdilan (tinggi badan rendah menurut usia), kurus (berat badan rendah menurut tinggi badan), kekurangan berat badan (berat badan rendah menurut usia) dan defisiensi atau insufisiensi mikronutrien (kekurangan vitamin dan mineral penting).
Yang lainnya adalah kelebihan berat badan, obesitas dan penyakit tidak menular terkait diet (seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker)
Sementara itu, terkait risiko malnutrisi pada pasien isolasi mandiri diungkap Ahli Gizi di Rumah Sakit Nirmala Sukoharjo, Radyan Yaminar.
Menurutnya saat sakit, termasuk saat terpapar Covid-19, asupan nutrisi seseorang bisa berkurang.
Karena pasien umumnya mengalami penurunan nafsu makan atau malas makan.
Terlebih pada kasus Covid-19, pasien biasanya mengalami hilangnya indra penciuman dan pengecapan, diare, mual muntah.
Baca Juga: 3 Langkah Melengkapi Nutrisi untuk Persiapan Kehamilan Sehat
"Padahal sedang terjangkit sama virus tapi asupan yang dia dapat dari makan enggak ada, jadi tubuh untuk mempertahankan diri aja sudah kesulitan," jelasnya dilansir dari TribunWow (31/8/2021).
"Dia ada risikonya untuk malnutrisi," tegas Radyan.
Risiko malnutrisi juga sejalan dengan risiko keparahan penyakit pada pasien Covid-19. Apalagi jika pasien juga mengalami dehidrasi.
"Keparahan yang menyerang paru-paru bisa tambah parah," jelasnya.
Radyan juga menjelaskan pada prinsipnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada pasien Covid-19 cenderung sama seperti pada umumnya.
Yaitu memenuhi zat gizi makro, dan zat gizi mikro. Zat gizi makro adalah protein, karbohidrat dan lemak, dan zat gizi mikro adalah zat gizi dan mnineral.
Meski zat gizi mikro bisa didapat dari suplemen, dia mengatakan bahwa suplemen tidak bisa mengganti seluruh nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Untuk itu, dia menganjurkan untuk tetap mengonsumsi makanan bergizi seimbang bagaimanapun kondisinya.
Baca Juga: 6 Pengobatan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Rumah
Tetapi pasien Covid-19 yang mengalami masalah pernapasan asupan nutrisinya akan berbeda. Akan ada beberapa asupan yang perlu dihindari atau dibatasi.
"Terutama makanan tinggi karbohidrat atau tinggi kalori," jelasnya.
Hal itu dikarenakan paru-paru akan bekerja lebih ekstra ketika pasien mengonsumsi makanan yang tinggi karohidrat atau tinggi kalori.
Padahal paru-paru merupakan organ yang rentan mengalami gangguan adalah paru-paru.
Dia juga menganjurkan agar pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri membatasi beberapa jenis konsumsi.
Seperti makanan tinggi gula, karbohidrat kompleks, dan jenis makanan olahan yang mengandung pengawet.
Selanjutnya, untuk memenuhi energi bisa juga mengonsumsi susu sebagai pengganti kalori dan protein.
Karena gizi makro biasanya tidak tersedia dalam suplemen yang kebanyakan mengandung multivitamin dan mineral.
"Susu itu tidak wajib tapi susu ini bisa jadi selingan, untuk menyambung energi atau menyambung kalorinya," ujarnya.(*)
Baca Juga: Tidak Merasakan Efek Samping Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Kok Bisa?
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | TribunWow,Who.int |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar