GridHEALTH.id - Petroleum jelly (juga disebut petrolatum) adalah campuran minyak mineral dan lilin, yang membentuk zat seperti jeli semipadat.
Produk ini tidak banyak berubah sejak Robert Augustus Chesebrough menemukannya pada 1859.
Chesebrough memperhatikan bahwa pekerja minyak akan menggunakan jeli yang lengket untuk menyembuhkan luka dan luka bakar mereka.
Lalu, Chesebrough mengemas jeli ini sebagai Vaseline.
Manfaat petroleum jelly, menurut Daniela Ginta yang tulisannya publish di Healthline (7/3/2019), dan direview oleh Deborah Weatherspoon, Ph.D., R.N., CRNA, berasal dari bahan utamanya minyak bumi, yang membantu menutup kulit dengan penghalang pelindung air.
Ini membantu kulit sembuh dari luka atau iritasi dan mempertahankan kelembapannya.
Mungkin karena itulah penggunaan petroleum jelly banyak diaplikasi di dunia kecantikan, juga untuk bayi.
Kita tentu tahu jika bayi kulitnya rentan sekali iritasi dan mengalami masalah kulit, seperti yang paling umum, yaitu dermatitis atopik.
Dua penelitian dilakukan pada bayi baru lahir yang menderita dermatitis atopik, yang menunjukan gejala klinis kulit yang gatal dan kering, pecah-pecah serta berwarna kemerahan.
Kemudian bayi-bayi tersebut dioleskan pelembab ke kulit mereka setiap hari.
Hasilnya mampu menurunkan risiko gatal, kulit kering, kulit bersisik pada kepala, lengan dan kaki.
Petroleum Jelly untuk Bayi
Para ilmuwan di Northwestern University Feinberg School of Medicine menunjukkan ada tujuh pelembab umum, namun mereka memutuskan memilih petroleum jelly dengan harga termurah dan paling efektif kemudian minyak bunga matahari menjadi urutan kedua.
Baca Juga: Cara Menggunakan dan Memilih Skin Serum yang Cocok, Hati-hati Saat Mengaplikasikannya
Untuk diketahui, eksim memengaruhi lebih dari 10 persen anak-anak di Amerika dan lebih sering dialami oleh orang-orang dengan kulit coklat gelap.
Penyebabnya juga tidak diketahui, tetapi sering dikaitkan dengan alergi dan asma serta bisa berakibat fatal.
Gatal sering membuat anak-anak susah tidur dan sering menggaruk, sehingga dapat menyebabkan infeksi kulit.
Penulis penelitian tersebut berpendapat bahwa asuransi kesehatan harus mencakup pemberian resep pelembap pada bayi yang mengalami eksim.
Baca Juga: Cara Mencegah dan Mengobati Komplikasi Neuropati pada Penyandang Diabetes, 60 Persen Mengalaminya
Teorinya adalah pelembab dapat melindungi kulit bayi terhadap beberapa gangguan kulit yang memicu peradangan.
Penelitian yang lebih besar harus dilakukan untuk membuktikan konsep, kata Dr Steve Xu, seorang dokter kulit di Sekolah Feinberg dan penulis utama dari analisis yang diterbitkan oleh JAMA Pediatrics.
Tapi, menurutnya, pelembab memiliki risiko yang rendah.
"Kami tidak memberi mereka obat oral atau suntik mereka dengan obat," katanya. "Kami mengoleskan Vaseline pada bayi tersebut yang berpotensi mencegah penyakit yang sangat buruk."
Baca Juga: Inilah Sederet Manfaat Pepaya Bagi Kesehatan, Melancarkan Pencernaan hingga Jaga Kesehatan Kulit
Meski begitu menggunakan petroleum jelly tetap harus hati-hati, terlebih pada bayi. Baiknya sepengetahuan dokter kulit.
Meskipun petroleum jelly memiliki banyak manfaat, menulis tulisan di Healthline, sebaiknya hanya untuk penggunaan luar alias hanya digunakan untuk di atas permukaan kulit.
Menurut Reuters, sebuah penelitian terhadap 141 wanita menemukan bahwa 17 persen menggunakan petroleum jelly secara internal dan 40 persen di antaranya dinyatakan positif bakterial vaginosis.
Merek dan jenis jeli yang dibeli dapat menyebabkan reaksi yang berbeda. Ini termasuk:
Baca Juga: Gejala Penyakit Infeksi Herpes Simpleks yang Belum ada Obatnya, tapi Bisa Dicegah
Efek Samping Petroleum Jelly
Alergi: Beberapa orang lebih sensitif dan dapat mengembangkan alergi jika mereka menggunakan produk turunan minyak bumi. Selalu waspada terhadap iritasi dan reaksi merugikan saat menggunakan produk baru.
Infeksi: Tidak membiarkan kulit mengering atau membersihkan kulit dengan benar sebelum mengoleskan petroleum jelly dapat menyebabkan infeksi jamur atau bakteri.
Stoples yang terkontaminasi juga dapat menyebarkan bakteri jika memasukkan jeli melalui vagina.
Risiko aspirasi: Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan petroleum jelly di sekitar area hidung, terutama pada anak-anak. Menghirup minyak mineral dapat menyebabkan pneumonia aspirasi.
Pori-pori tersumbat: Beberapa orang mungkin berjerawat saat menggunakan petroleum jelly.
Pastikan membersihkan kulit dengan benar sebelum mengoleskan jeli untuk mengurangi risiko berjerawat.
Ingat, petroleum jelly pada penggunaan untuk bayi hanya untuk yang berusia enam bulan ke atas.(*)
Baca Juga: Demam Berdarah Pada Bayi, Gejalanya Berbeda Dengan Orang Dewasa
Source | : | Healthline- Petroleum Jelly,JAMA Pediatrics |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar