GridHEALTH.id - Bisul, atau furunkel, adalah infeksi folikel rambut yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus).
Bakteri umum ini menghuni kulit, dan kira-kira sepertiga dari populasi membawa kuman di hidung mereka.
S. aureus biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan berbagai infeksi ringan hingga berat, jika mendapatkan akses ke jaringan yang lebih dalam.
Area tubuh tertentu lebih rentan terhadap bisul, termasuk wajah, tenggorokan, ketiak, selangkangan, dan bokong.
Bisul di kelopak mata dikenal sebagai bintitan. Karbunkel adalah kumpulan furunkel yang terhubung dan memiliki beberapa bukaan pustular.
Bisul biasanya sembuh dengan sendirinya, tetapi kasus yang parah atau berulang memerlukan perawatan medis. Pilihannya termasuk menusuk dan mengeringkan bisul, dan antibiotik.
Baca Juga: Bisul Menyakitkan di Dalam Hidung, Benarkah Kondisi Ini Berbahaya?
Baca Juga: Healthy Move, 4 Latihan Membangun Kekuatan dengan Peralatan Rumah
Urutan evolusi bisul adalah sebagai berikut;
1. Area kecil kulit menjadi meradang dan lembut
2. Benjolan yang menyakitkan muncul
3. Setelah beberapa hari, kepala putih atau kuning terbentuk
4. Bisulnya pecah dan nanah keluar
5. Lokasi bisul menyembuh
6. Bekas luka dapat terbentuk, tergantung pada tingkat keparahan bisul.
Faktor risiko bisul akibat luka, lecet atau goresan memungkinkan bakteri untuk mendapatkan akses ke jaringan yang lebih dalam.
Faktor-faktor tertentu membuat seseorang lebih rentan terhadap wabah bisul, termasuk:
- Diabetes – bisul berulang mungkin merupakan gejala diabetes yang tidak terkontrol, terutama bagi orang yang berusia di atas 40 tahun.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Jangan Khawatir, Bosan Minum Air Putih, Jenis Minuman Ini Boleh Dikonsumsi
- Kebersihan yang buruk – keringat dan sel-sel kulit mati di lipatan dan celah alami, seperti ketiak, menyediakan rumah yang ramah bagi bakteri.
- Nutrisi – nutrisi yang tidak memadai dapat mengurangi kekebalan alami seseorang.
Kulit rusak – kondisi kulit lainnya, seperti eksim, dapat merusak permukaan kulit.
Saran untuk mengobati bisul antara lain:
- Tahan godaan untuk tidak memencet atau mengopek bisul
- Cuci bisul dengan sabun antiseptik
- Oleskan kompres panas selama 10 menit atau lebih, tiga kali sehari, untuk mendorong munculnya bisul
- Tutupi bisul yang pecah dengan bandaid
- Cuci tangan secara menyeluruh untuk mencegah penyebaran infeksi
- Gunakan handuk bersih setiap kali mencuci dan mengeringkan area yang terinfeksi. Temui dokter jika bisul tidak membaik setelah beberapa hari.
Baca Juga: Teh Jahe Bantu Hilangkan Lemak di Perut Penyebab Beragam Penyakit
Baca Juga: 6 Cara Alami Meningkatkan Kadar Oksigen Dalam Darah, Tak Perlu Buru-buru Pakai Tabung Oksigen
Perawatan medis untuk bisul yang parah mungkin termasuk antibiotik dan lancing. Bisul di sekitar mata dan hidung harus selalu ditangani oleh dokter, karena infeksi dapat mengakses aliran darah dan mencapai otak. (*)
Source | : | Better Health,Infection Control Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar