GridHEALTH.id - Data Sample Registration Survey 2014 dari Kementerian Kesehatan menunjukkan, diabetes menjadi penyebab kematian terbesar nomor tiga di Indonesia dengan persentase sebesar 6,7% setelah stroke (21,1% dan penyakit jantung koroner (12,9%).
Prevalensi diabetes di Indonesia juga cenderung mengalami peningkatan setiap tahun. Pada 2007, jumlah pengidap diabetes sebesar 5,7 persen dan meningkat menjadi 6,9% atau 9,1 juta jiwa pada 2013.
Sementara pada 2021, Federasi Diabetes Internasional (IDF) mencatat, jumlah pengidap diabetes di Indonesia telah mencapai 10,6% atau total 19,47 juta jiwa.
Apabila mengacu pada statistik global, angka prevalensi diabetes Indonesia ini berada di peringkat kelima setelah China, India, Pakistan, dan Amerika Serikat.
Jika tidak ditangani dengan baik, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasi angka kejadian diabetes di Indonesia akan melonjak drastis menjadi 21,3 juta jiwa pada 2030.
Memonitor kadar gula darah dalam tubuh secara berkala merupakan salah satu langkah penting untuk mencegah risiko diabetes.
Pemeriksaan gula darah ini bertujuan untuk bisa mendeteksi lebih dini gejala penyakit diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional (diabetes saat kehamilan).
Dalam beberapa kasus, pemeriksaan gula darah juga dapat digunakan untuk menguji hipoglikemia atau kondisi gula darah terlalu rendah.
Saat ini, sudah banyak dikembangkan alat yang memungkinkan seseorang bisa memeriksa kadar gula darahnya sendiri secara mandiri.
Baca Juga: Mencegah Pradiabetes Jadi Diabetes Ternyata Mudah, Begini Caranya
Baca Juga: FDA Mengesahkan Perangkat Pengujian Napas Covid Pertama, Mirip GeNose?
Namun, mayoritas alat yang digunakan masih rumit, kompleks, dan membutuhkan banyak komponen. Proses pemeriksaan juga masih melukai bagian tubuh, khususnya jari, dengan jarum kecil untuk mengambil sampel darah.
Sejumlah kekurangan tersebut membuat inovator dari Semudah Health mengembangkan alat pemantau glukosa darah mandiri (PGDM) non-invasif bernama Nirgomo.
Alat ini bekerja dengan menggunakan teknologi near-infrared (NIR) spectroscopy untuk mengukur konsentrasi gula darah dalam bentuk sinyal photoplethysmography (PPG).
Raihan Ramadhan, salah seorang pengembang inovasi ini, menyampaikan, penggunaan teknologi inframerah dalam Nirgomo membuat pemeriksaan gula darah tidak perlu menusukkan jarum ke jari.
Dengan dukungan sistem pemelajaran mesin (machine learning), Nirgomo dapat menghitung konsentrasi glukosa darah dengan akurasi tinggi.
Seseorang dapat memeriksa kadar gula menggunakan Nirgomo dengan beberapa langkah sederhana.
Sebelum digunakan, pengguna terlebih dahulu harus menyiapkan aplikasi yang sudah terinstal atau terpasang di ponsel pintar.
Setelah itu, pengguna hanya tinggal memasukkan jari ke dalam Nirgomo selama satu menit dan hasilnya akan langsung terlihat di aplikasi tersebut lengkap dengan rekomendasi kesehatan yang perlu dilakukan.
Menurut Raihan, pada 2019, tim peneliti dan pengembang telah memublikasikan artikel tentang performa akurasi dari Nirgomo di situs Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
Baca Juga: Stroke Bisa Menyerang Saat Tidur, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai
Baca Juga: Menu Sahur Untuk Penderita Gangguan Ginjal Perlu Rendah Garam
Dari penelitian yang dilakukan, kinerja produk Nirgomo telah memenuhi standar dari ISO 15197 terkait sistem pemantauan glukosa darah untuk pengujian mandiri.
Nirgomo dibekali sinar inframerah dengan panjang gelombang 940 nanometer. Sinar pada panjang gelombang ini terbukti sensitif sehingga cahaya yang diserap berbanding lurus dengan konsentrasi gula dalam darah.
Pemancar cahaya NIR yang diserap jaringan kulit dermis yang berisi informasi tentang glukosa darah akan ditangkap oleh fotodioda untuk mengubah nilai intensitas cahaya menjadi nilai perubahan volume darah.
Proses selanjutnya adalah intensitas cahaya yang diserap dari lapisan dermis kemudian diperiksa untuk memprediksi kadar glukosa. Dengan sistem pemelajaran mesin, Nirgomo akan melakukan konversi nilai menjadi kadar gula darah menggunakan tujuh data input.
Guna membantu mendapatkan izin edar alat kesehatan, kata Raihan, pihaknya saat ini tengah melakukan uji klinis bekerja sama dengan sejumlah puskesmas di Bandung, Sumedang, dan Tasikmalaya (Jawa Barat).
Baca Juga: Pijat Sensual Sebagai Pemanasan Sebelum Berhubungan Intim, Hindari Lakukan 5 Hal Ini
Baca Juga: Healthy Move, 5 Penyebab Sakit Kepala Usai Berolahraga dan Cara Mengatasinya
Kerja sama berfokus untuk pengambilan data sekaligus memperkuat pengembangan sistem kecerdasan buatan Nirgomo.
Dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang mencapai 49% satu alat Nirgomo akan dijual dengan harga Rp 1,5 juta.
Namun, penggunaan alat ini juga harus disertai aplikasi berlangganan seharga Rp 50.000 per bulan.
Aplikasi ini baru akan dirilis pada kuartal kedua tahun 2022. Sementara produksi massal Nirgomo direncanakan sudah dapat dilakukan pada kuartal kedua tahun 2023. (*)
Artikel ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Deteksi Gula Darah Tanpa Lukai Jari. https://www.kompas.id/baca/ilmu-pengetahuan-teknologi/2022/04/17/deteksi-gula-darah-tanpa-lukai-jari?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar