GridHEALTH.id - Daging babi adalah salah satu olahan makanan yang seringkali menjadi kontroversi, tapi tetap disukai oleh sebagian orang.
Lalu, bagaimana dengan kandungan nutrisi di dalam daging babi dan apa saja manfaat bagi tubuh, inilah yang perlu diketahui.
Daging babi termasuk ke dalam jenis daging merah dengan stigma tidak sehat, namun perlu diketahui di dalam daging babi terdapat sumber nutrisi tertentu yang baik, termasuk protein kualitas tinggi.
Namun, di banyak wilayah dengan penduduk beragama muslim, daging babi dinyatakan ilegal, karena dilarang oleh agama tertentu, seperti Islam dan Yudaisme.
Bagi mereka yang membolehkan mengonsumsi daging babi terdapat banyak jenis dan bentuk olahan masakan dari daging babi, seperti daging babi asap, sosis babi, kerupuk babi, ham, bacon, dan masih banyak lagi.
Kandungan Nutrisi Daging Babi
Mengkonsumsi daging babi dalam batas wajar tanpa lemak, dapat menjadi tambahan yang baik untuk diet sehat.
Seperti daging pada umumnya, menurut sebagian pendapat hasil penelitian, 100 gram (3,5 ons) daging babi yang dimasak mengandung:
- 297 kalori
Baca Juga: Healthy Move, Latihan Olahraga yang Dapat Membuat Tidur Nyenyak
- 25,7 gram protein
- 20,8 gram lemak
- 53% air
- Tidak ada kandungan karbohidrat, serat, dan gula
Daging babi pun mengandung niasin, vitamin B6 (penting untuk pembentukan sel darah merah) dan B12 (penting untuk pembentukan sel darah dan fungsi otak), zat besi, seng (baik untuk otak dan sistem kekebalan tubuh), dan berbagai mineral seperti fosfor, selenium (penting untuk fungsi tiroid), dan tiamin.
Malah konon, daging babi menjadi salah satu sumber terkaya untuk kandungan tiamin dan vitamin B dibandingkan daging sapi dan domba.
Daging babi juga memiliki proporsi lemak yang bervariasi dengan kisaran umum 10-16%, untuk asam lemak daging babi sedikit berbeda dengan daging sapi dan domba.
Daging babi juga mengandung sejumlah senyawa bioaktif yang baik untuk tubuh.
Bagi sebagian orang, daging babi dipercaya baik bagi orang yang perlu membangun, memelihara, dan memperbaiki massa otot serta melatih kinerja fisik tubuh, seperti binaragawan, atlet yang sedang pemulihan, orang pasca operasi.
Baca Juga: Ada Lagi, Kini Nasi Uduk Aceh Non Halal, Daging B2 Paling Bener Dijadikan Rendang
Bahaya Mengonsumsi Daging Babi
Walau demikian kita pun harus mengetahui, daging babi juga tetap harus memperhatikan ketentuan yang ada karena dapat menyebabkan kemungkinan timbulnya penyakit lain.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari mengkonsumsi daging babi, antara lain:
- Batasi jumlah harian konsumsi daging babi
- Hindari konsumsi daging babi mentah atau setengah matang, karena mengandung jenis parasit seperti cacing pita, cacing gelang, dan toksoplamosis.
- Hindari konsumsi daging babi yang terlalu matang, karena adanya kemungkinan mengandung zat karsinogenik.
Untuk menghindari infeksi parasit, selalu masak daging babi dengan memperhatikan suhu termometer daging untuk memastikan daging sudah cukup panas membunuh parasit dan bakteri.
- Teknik memasak yang baik akan memengaruhi kandungan lemak, maka dari itu alih-alih mengolah daging babi dengan di goreng, lebih baik diolah dengan cara dipanggang menggunakan oven (baking), dipanggang menggunakan api (roasting), dipanggang dengan sedikit minyak (grilling), atau memanggang dari panas api (broiling).
Jika sedang melakukan tahap diet, konsumsi daging babi yang terlalu banyak harus dihindari.
Baca Juga: Bisakah Penyakit Non-Infeksi Jadi Pandemi? Inilah Penjelasanya!
Selain dari cita rasanya yang digemari, kandungan nutrisi daging babi yang kaya dan bervariasi menjadi pilihan banyak orang untuk tetap mengkonsumsinya.(*)
Baca Juga: Begini 3 Cara Potong Daging Sapi yang Benar agar Empuk dan Sehat Saat Dikonsumsi
Source | : | WebMD,Healthline |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar