Jadi, ketika melewatkan mandi, bakteri baik berkurang sehingga lebih rentan terhadap bakteri berbahaya.
Aishah Muhammad, seorang dokter anak dan pelatih pribadi, mengatakan setiap orang terpapar bakteri sepanjang hari.
“Dengan tidak mandi, bakteri ini akan tetap ada di kulit Anda dan membuat Anda berisiko terkena berbagai jenis infeksi, termasuk infeksi kulit dan dada,” kata dia kepada Bustle.
Walhasil bisa saja terinfeksi panu
Panu adalah penyakit kulit yang disebabkan akibat adanya infeksi jamur malassezia pada kulit sehingga menekan sisitem imun.
Jamur ini mengganggu pigmentasi normal kulit, sehingga menghasilkan bercak-bercak kecil yang menyebabkan warna kulit tidak merata.
Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit tapi penyakit kulit ini akan terasa gatal saat terkena keringat.
Baca Juga: Ria Ricis Alami Diabetes Gestasional, Bisa Berlanjut Menjadi DM Tipe 2?
Biasanya panu akan menimbulkan bercak putih pada kulit, terutama di punggung, dada, leher dan lengan atas, sehingga tak jarang penderitanya selalu dibuat tidak percaya diri.
2. Lebih rentan sakit
Saat mandi kita membersihkan kuman yang didapat sepanjang hari, termasuk yang bisa masuk ke tubuh melalui mata, mulut, dan hidung.
Tapi jika jarang mandi lebih mungkin terpapar banyak bakteri berbeda di tangan dan wajah Anda.
"Ini membuat Anda lebih berisiko terkena pilek atau infeksi karena mungkin ada bakteri,” jelas Aishah.
3. Kulit berjerawat
Ketika tidak mandi secara teratur, kulit bisa menjadi berminyak dan menyebabkan noda dan berjerawat.
Ketahuilah, kulit bisa berkeringat sepanjang hari, tidak mandi berarti membiarkan bakteri yang mudah menempel tidak dibersihkan secara menyeluruh.
"Sebum (lapisan minyak) yang dihasilkan oleh kulit menumpuk ketika kita tidak mandi," kata Aishah.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar