GridHEALTH.id - Beberapa waktu yang lalu, Tya Ariestya membagikan tips dietnya selama ini.
Bagaimana tidak, usahanya menurunkan berat badan terbilang cukup berhasil.
Dengan bantuan dokter gizi, Tya Ariestya menerapkan pola hidup dan makan makanan sehat untuk menurunkan berat badannya.
"Ini udah di-setting segala macam tapi yang penting itu enggak boleh itu santan, minyak, tepung, dan bumbu kacang," kata Tya seperti dikutip Kompas.com dari video Keluarga ITIKK, Kamis (17/9/2020).
Selain pantangan makanan tersebut, Tya Ariestya juga disarankan berjalan selama 45 menit setiap hari tanpa harus berkeringat.
"Tapi memang banyak lagi jenis-jenis makanan yang sebaiknya dihindari, kayak bumbu kacang, kacang-kacangan juga dan turunan-turunannya, keju," ucap Tya.
Selain menghindari konsumsi jenis makanan-makanan tersebut, Tya Ariestya juga mengingatkan pentingnya pengaturan jam makan.
Tya Ariestya menyebut selama program penurunan berat badan, ia membagi jam makan menjadi enam kali.
"Harus benar-benar disiplin waktu, disiplin semangat, dan disiplin apa yang kita masukkan ke dalam mulut kita," kata Tya.
Selain itu, harus bisa memotivasi diri sendiri untuk hidup lebih sehat dengan diet.
Kendati demikian, tak semua orang bisa menerapkan diet yang sama seperti Tya Ariestya.
Baca Juga: Cara Diet Hipertensi yang Efektif Menurunkan Tekanan Darah
Meski begitu, salah satu yang sering dihindari pada pelaku diet adalah makanan dengan menggunakan tepung.
Mengapa makanan bertepung menjadi salah satu bahan yang dihindari saat diet?
Inilah Tepung yang Dipantang
Tepung merupakan bubuk yang dibuat dengan menggiling biji-bijian, kacang-kacangan, atau akar tanaman mentah.
Tergantung pemakaiannya, bubuk yang telah jadi mungkin akan melewati proses pengolahan dan penambahan zat aditif lebih lanjut.
Dilansir dari hallosehat.com, tepung sebenarnya merupakan bahan makanan yang bergizi.
Olahan yang terbuat dari tepung dapat memberikan kita asupan kalori, lemak, serat, dan karbohidrat.
Selain itu, tepung juga mengandung berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan.
Sayangnya, proses pengolahan dan pemutihan tepung dapat menghilangkan berbagai zat gizi dalam bahan bakunya.
Tanpa proses fortifikasi gizi, makanan yang terbuat dari tepung tersebut tentu juga tidak mengandung zat gizi beragam yang dibutuhkan tubuh.
Proses pengolahan juga dapat menghilangkan lapisan kulit, dedak, serat, vitamin, serta mineral dari biji-bijian yang menjadi bahan baku tepung.
Produk yang tersisa hanyalah butiran tepung dengan kandungan gizi yang sedikit atau bahkan tidak ada.
Baca Juga: Sehat dan Fit di Usia 40 Tahun, Turunkan Berat Badan dan Diet dengan Cara Ini
Tepung dan Risikonya Bagi Kesehatan
Ternyata tepung juga menimbulkan beberapa risiko kesehatan, antaralain:.
Obesitas
Karbohidrat rafinasi merupakan karbohidrat sederhana yang tidak banyak mengandung serat.
Tubuh Anda mencerna karbohidrat ini dengan cepat sehingga Anda lebih cepat lapar dan cenderung ingin makan lebih banyak.
Diabetes tipe 2
Makanan bertepung yang mengandung karbohidrat rafinasi dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Tubuh mampu menurunkan gula darah dengan melepaskan insulin dari pankreas, tapi hal ini tidak boleh terjadi terus-menerus.
Fungsi insulin dalam menurunkan gula darah bisa berkurang jika Anda mengonsumsi karbohidrat rafinasi secara berlebihan.
Penyakit jantung
Karbohidrat rafinasi meningkatkan kadar trigliserida dan menurunkan kadar kolesterol baik dalam darah.
Studi lainnya pun menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi karbohidrat rafinasi berisiko 2 – 3 kali lipat untuk mengalami penyakit jantung(*)
Baca Juga: Tasyi Athasyia Sempat Keguguran Gegara Diminta Diet, Ini 6 Bahaya Berdiet Saat Hamil
Source | : | Kompas.com,hallosehat.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar