- Diare
- Sakit perut
- Muntah
- Kejang
- Penurunan kesadaran
- Buang air kecil yang berkurang sampai tidak ada kencing (khusus untuk gejala gangguan ginjal akut)
"Jadi diharapkan orangtua memantau ya produksi kencing dari anak-anaknya, diukur, ada jumlah minimal (air kencing) 1 cc per kg per jam, kurang dari itu lebih baik segera ke dokter," sambung dr. Lina Yohanes, SpFK.
Anak yang Memerlukan Obat Sirup, Ini Saran Farmakolog
Dokter Lina Yohanes, SpFK juga menyampaikan sarannya untuk anak yang memang memerlukan obat sirup di tengah kondisi pelarangan sementara penggunaan obat sirup.
"Kemenkes, kemudian IDAI ya, ikatan dokter anak sudah mengeluarkan himbauan untuk sementara menghindari semua obat sirup, bukan hanya yang mengandung paracetamol tapi semua,
"Nah, kemudian bagaimana dengan anak-anak yang sedang minum obat sirup, bahkan mungkin obat sirup lain ya yang harus diminum seperti obat kejang itu, harus berkonsultasi dengan dokter anak lagi, balik lagi ke dokter anak," imbau dr. Lina Yohanes, SpFK.
"Pertama meninjau ya, apakah obat-obatan yang sedang rutin diminum ini masih harus dilanjutkan atau tidak, kedua kalau masih harus dilanjutkan pasti dokter nanti akan menilai risiko dan manfaatnya, apabila dirasa manfaatnya lebih besar, kemungkinan dokter akan meneruskan ya, dengan pertimbangan yang baik," jelas dr. Lina Yohanes, SpFK.
"Jangan minum sembarangan obat, kalau ga butuh banget, ya jangan minum," tutup dr. Lina Yohanes, SpFK menyampaikan himbauan kepada orangtua. (*)
Note: Menunggu konfirmasi dokter untuk isi artikel
Source | : | Keterangan Pers Kemenkes RI,wawancara dengan dr. Lina Yohanes, SpFK |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar