GridHEALTH.id - Momen pertandingan piala dunia kali ini memang sedang ramai diikuti.
Tak sedikit orang yang menjagokan negara mereka. Terlebih, olahraga sepak bola ini jadi salah satu pertandingan yang banyak diminati.
Bukan hanya di Indonesia saja, bahkan seluruh manca negara.
Maka dari itu, tak heran jika banyak yang menantikan momen pertandingan piala dunia ini.
Bagi para pekerja pun, momen pertandingan Piala Dunia 2022 ini jadi salah satu yang dinantikan mainnya.
Tak sedikit dari mereka yang berusaha begadang untuk bisa menonton jagoan mereka.
Namun, tak disangka jika ada efek yang terjadi saat begadang sering dilakukan.
Jika dilakukan sesekali saja tidak masalah.
Namun jika terlalu sering, ada banyak sekali dampak kesehatan yang bisa saja terjadi.
Baca Juga: Ciri Seseorang Mengalami Kelelahan Akut, Alarm Berbunyi Kembali Tidur, Umumnya Wanita
Setiap orang membutuhkan waktu tidur yang berbeda-beda, tergantung usia dan aktivitas sehari-hari.
Waktu tidur yang cukup pada orang dewasa umumnya adalah sekitar 7–9 jam per hari, sedangkan anak-anak perlu tidur selama 10–13 jam setiap hari.
Saat tidur, tubuh akan beristirahat dan menghasilkan energi serta memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Tidur juga berperan penting untuk memperbaiki kondisi fisik dan mental.
Sementara pada anak-anak dan remaja, tidur adalah waktu di mana tubuh menghasilkan hormon pertumbuhan.
Tidur hingga larut malam sampai dengan menjelang pagi atau yang sering kita sebut dengan begadang, memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi tubuh. Berikut sisi negatif suka begadang;
1. Peningkatan berat badan
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur atau sering begadang bisa mengalami kenaikan berat badan lebih banyak.
Hal ini bisa membuat orang yang sering begadang lebih berisiko mengalami obesitas.
Salah satu alasan ini adalah efek begadang yang bisa mengganggu metabolisme tubuh.
Selain itu, kurang tidur juga bisa membuat tubuh menjadi lebih cepat lapar, sehingga pola makan pun sulit untuk dijaga.
Baca Juga: Jangan Biasakan Tidur di Antara Jam Ini, Berpotensi Serangan Jantung Dadakan
2. Penuaan dini
Saat begadang dan kurang tidur, tubuh akan menghasilkan lebih banyak hormon stres (kortisol).
Hormon ini dapat memecah dan merusak struktur kolagen pada kulit, yakni protein yang berfungsi untuk membuat kulit lebih kencang dan elastis.
Ketika tidur, jaringan dan sel-sel saraf di otak akan mengalami proses perbaikan atau regenerasi.
Dengan terbentuknya jaringan otak yang sehat, fungsi otak akan senantiasa terjaga.
Regenerasi jaringan otak juga penting untuk memperkuat ingatan atau daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan berpikir.
Efek begadang dapat mengurangi daya nalar, kemampuan memecahkan masalah, dan konsentrasi.
Kemampuan memerhatikan sesuatu serta tingkat kewaspadaan juga akan mengalami penurunan.
Sulit fokus juga kerap dapat menyebabkan kecelakaan saat berkendara atau bekerja.
Beberapa riset menunjukkan bahwa orang yang sering begadang akan lebih rentan mengalami gangguan fungsi otak dan juga gangguan tidur berupa insomnia.
Dalam jangka panjang, efek begadang tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan mental, seperti depresi dan gangguan cemas.
Risiko ini juga akan semakin meningkat, jika memiliki kebiasaan kurang sehat, seperti sering merokok, jarang olahraga, sering stres, dan tidak menjaga pola makan.
Itulah beberapa efek yang terjadi jika sering begadang dan mengurangi waktu istirahat.
Baca Juga: Pilihan Obat Mata Terbaik untuk Atasi Mata Belekan Terus Menerus
Source | : | Halodoc.com,Alodokter.com,Kemkes.go.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar