GridHEALTH.id – Hanya ada di Indonesia, yang menyebutkan belum kena nasi, belum makan. Ternyata pola pikir masyarakat seperti ini sudah tertanam sejak dahulu.
Tidak heran jika kampanye isi piringku seringkali salah diterapkan, diisi dengan lebih banyak karbohidrat dibandingkan elemen lainnya.
Terbukti, penelitian yang dilakukan oleh Licorice: Southeast Asian Market Insights dan dikutip oleh Kompas.com, dikatakan 88,4 persen responden yang merupakan orang Indonesia lebih menyukai nasi dibanding makanan lainnya.
Lalu bagaimana sebenarnya penerapan isi piringku yang tepat? Apa saja dampaknya jika seseorang kelebihan salah satu sumber gizi, seperti karbohidrat? Simak ulasan lengkapnya di sini!
Isi piringku merupakan bagian dari perkembangan ilmu gizi yang dibuat untuk mengakomodir pemenuhan gizi dari slogan sebelumnya, 4 Sehat 5 Sempurna.
Baca Juga: Obat Jerawat Alami dari Lidah Buaya, Menghilangkan Bekas Tanpa Sisa!
Secara umum, “Isi Piringku” menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring, terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.
Selain itu, Kemenkes menyebutkan program ini juga menekankan untuk membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari, sehingga diharapkan bisa menjadi pedoman gizi seimbang.
Kampanye isi piringku ini termasuk di dalamnya pola makan gizi seimbang, minum air putih yang cukup, aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, hingga mengukur tinggi dan berat badan yang sesuai untuk mengetahui kondisi tubuh.
Inilah panduan Isi Piringku Sekali Makan secara umum yang perlu diterapkan, yaitu:
Besaran porsi: 150gr nasi/3 centang nasi/3 buah sedang kentang (300gr)/satu setengah gelas mie kering (75gr)
Baca Juga: Biji Pepaya Ternyata Punya Manfaat Bagi Kesehatan, Simak di Sini!
Lauk pauk: ikan kembung (75gr)/2 potong sedang ayam tanpa kulit (80gr)/1 butir telur ayam ukuran besar (55gr)/2 potong daging sapi sedang (70gr)
Lauk nabati: tahu (100gr)/2 potong tempe sedang (50gr)
Besaran porsi: 150 gram/1 mangkok sedang
Besaran porsi: 150gr pepaya/2 buah jeruk sedang (110gr)/1 buah pisang ambon kecil (50gr)
Isi piringku pada ibu hamil sedikit berbeda dengan pola makan gizi seimbang di atas. Untuk mendapatkan tumbuh kembang janin yang maksimal, ibu hamil direkomendasikan untuk memperkaya kandungan protein hewani.
Maka ibu hamil cobalah menerapkan ini:
Besaran porsi: Trimester 1 (5 porsi/hari); Trimester 2 dan 3 (6 porsi/hari) dengan 1 porsi sebesar 100 gram atau ¾ gelas nasi.
Besaran porsi: tempe, tahu, dan lainnya dengan besaran 4 porsi/hari untuk trimester 1-3. Untuk 1 porsi sebesar 50 gram/ satu potong sedang tempe; 1 porsi sebesar 100 gram/ dua potong sedang tahu.
Besaran porsi: ikan, telur, ayam, dan lainnya dengan besaran 4 porsi/hari untuk trimester 1-3. Untuk 1 porsi sebesar 50 gram/ satu potong sedang ikan; 1 porsi sebesar 55 gram/ satu butir telur ayam.
Besaran porsi: 4 porsi/hari untuk trimester 1-3, dengan besaran 1 porsi sebesar 100 gram/ satu buah jeruk atau satu potong sedang pisang.
Besaran porsi: 4 porsi/hari untuk trimester 1-3, dengan besaran 1 porsi sebesar 100 gram/ satu mangkuk sayur matang tanpa kuah.
Baca Juga: Inilah Beberapa Menu Sehat Untuk Optimalkan Gizi Anak, Murah dan Terjangkau
Besaran porsi: 1 Tablet Tambah Darah (TTD) setiap hari selama kehamilan dan 8-12 gelas air putih/hari untuk mencegah dehidrasi dan melancarkan pencernaan.
Perlu diingat, jenis makanan perlu bervariasi, termasuk kaya protein hewani untuk kembang janin, porsi makan lebih banyak dengan dikonsumsi sedikit tapi sering.
Ada tiga makronutrien yang didapat dari makanan yang dikonsumsi, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Secara detail, kebutuhan makan karbohidrat per hari masing-masing orang berbeda-beda.
Usia, jenis kelamin, aktivitas fisik yang dijalani, dan kondisi medis tertentu juga berpengaruh, namun sayangnya konsumsi karbohidrat berlebihan hanya akan membentuk lemak di tubuh jika tidak segera digunakan, karena berasal dari gula yang dihasilkan dari karbohidrat.
Karbohidrat juga memiliki kandungan indeks glikemik yang tinggi, sehingga bisa menimbulkan respons ketagihan dalam otak, inilah yang menyebabkan seseorang dapat ketagihan konsumsi nasi.
Baca Juga: Cara Menurunkan Asam Urat Secara Alami, Hanya Butuh 2 Bahan ini!
Akibat dari kelebihan karbohidrat adalah meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung. Jika kekurangan karbohidrat pun tubuh dapat mengalami pusing, lemas, mual, dan dehidrasi.
Oleh karena itu bijaklah dalam memilih jenis dan mengatur porsi karbohidrat, sehingga mendapatkan manfaat sesuai kebutuhan tubuh.
Protein utamanya berfungsi sebagai zat pembangun tubuh, dengan membentuk anibodi untuk melawan infeksi. Jika kekurangan protein, baik hewani dan nabati maka akan berakibat pada terjadinya gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Pada anak yang kekurangan protein hewani, secara khusus akan mengalami pertumbuhan yang terhambat. Sedangkan buah juga menjadi kebutuhan nutrisi harian yang perlu dipenuhi, karena di dalam buah terdapat berbagai sumber vitamin (Vitamin A, B, B1, B6, C) sebagai antioksidan, mineral, dan serat pangan.
Orang yang kekurangan makan sayur dan buah disebutkan lebih rentan terkena penyakit menular, sulit buang air besar, obesitas, tekanan darah tidak terkontrol, kadar glukosa darah tidak terkontrol, pembuluh darah menyempit, dan mudah terkena penyakit menular.
Inilah pentingnya mengimbangi semua sumber kebutuhan nutrisi, agar dapat memenuhi kebutuhan gizi harian.
Orang yang makan makanan seimbang cenderung lebih optimal dalam kesehatan, sehingga terhindar dari risiko penyakit kronis dan penyakit menular. (*)
Baca Juga: Pedoman Makan Isi Piringku, Penuhi Kebutuhan Gizi Anak dan Tak Menjadi Picky Eater
Source | : | Kompas.com,promkes.kemkes.go.id,rs.ui.ac.id,P2PTM Kemenkes RI,Ners.unair.ac.id,kesmas.kemkes.go.id |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar