GridHEALTH.id - Beberapa hari ini tersia kabar warga Malaysia melakukan panic buying air
minuman kemasan sebagai imbas dari kekeringan.
Seperti dikutip dari Kompas.com, hujan yang jarang turun dan bendungan mengering membuat satu juta orang di daerah Penang dan Kedah di Malaysia saling berebut air kemasan.
Air adalah komponen penting dalam menjaga kesehatan tubuh.
Kekurangan minum air dapat memiliki dampak negatif pada keseimbangan cairan dan berbagai fungsi tubuh.
Namun, seringkali muncul pertanyaan seberapa lama tubuh dapat bertahan tanpa minum air dan seperti apa toleransi tubuh terhadap kekurangan minum air, serta berapa lama kita dapat bertahan tanpa air sebelum terjadi konsekuensi yang serius.
Sebelum membahas toleransi tubuh terhadap kekurangan minum air, penting untuk memahami mengapa minum air penting bagi tubuh kita.
Beberapa fungsi penting yang dilakukan oleh air dalam tubuh meliputi:
Air membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, yang penting untuk fungsi organ, transportasi nutrisi, dan pelepasan sisa metabolisme.
Air membantu menjaga suhu tubuh yang seimbang melalui proses pengaturan termal.
Air membantu melumasi sendi dan melindungi organ internal, seperti otak dan sumsum tulang belakang.
Air memainkan peran penting dalam pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi yang efisien.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Tidak Segera Minum Air Putih Saat Bangun Pagi?
Toleransi tubuh terhadap kekurangan minum air dapat bervariasi antara individu, tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi kesehatan, aktivitas fisik, suhu lingkungan, dan lainnya.
Meskipun demikian, tubuh manusia memiliki mekanisme yang cermat untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan mengatasi kekurangan minum air.
Secara umum, tubuh dapat bertahan tanpa minum air selama beberapa hari hingga beberapa minggu tergantung pada kondisi individu dan faktor lingkungan.
Namun, kekurangan minum air yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat memiliki efek negatif pada kesehatan.
Kekurangan minum air yang signifikan dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala, termasuk:
1. Mulut kering dan lidah terasa lengket.
2. Nyeri kepala dan pusing.
3. Gangguan fungsi ginjal.
4. Peningkatan detak jantung dan penurunan tekanan darah.
5. Konstipasi dan masalah pencernaan.
6. Kelelahan dan penurunan energi.
Baca Juga: Air Minum Berkualitas, Bagian Penting Untuk Menjaga Kesehatan
Kekurangan minum air yang parah dapat berakibat serius, termasuk gagal ginjal, gangguan elektrolit, dan bahkan berisiko mengancam nyawa.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan cairan yang memadai untuk mencegah kekurangan minum air yang berlebihan.
Secara umum, disarankan untuk minum setidaknya 8 gelas (sekitar 2 liter) air per hari, meskipun kebutuhan cairan dapat bervariasi tergantung pada faktor individu seperti aktivitas fisik, iklim, dan kondisi kesehatan.
Untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
Buatlah kebiasaan untuk minum air secara teratur sepanjang hari. Anda dapat mengatur pengingat atau membawa botol air untuk memudahkan minum secara teratur.
Jika Anda merasa haus atau mulut terasa kering, itu mungkin pertanda bahwa tubuh Anda membutuhkan cairan tambahan. Jangan abaikan sinyal ini dan minumlah air segera.
Selain minum air, Anda juga dapat memperoleh cairan dari makanan yang mengandung tinggi air, seperti buah-buahan dan sayuran segar.
Beberapa minuman seperti minuman berkafein atau beralkohol dapat menyebabkan dehidrasi. Batasi konsumsi minuman ini dan prioritaskan air sebagai pilihan utama.
Pertimbangkan faktor-faktor seperti aktivitas fisik, cuaca, dan kondisi kesehatan Anda untuk menentukan kebutuhan cairan yang tepat bagi tubuh Anda.
Tubuh manusia memiliki toleransi terhadap kekurangan minum air, tetapi penting untuk mempertahankan asupan cairan yang memadai untuk menjaga keseimbangan cairan dan kesehatan yang optimal.
Kekurangan minum air yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi dan memiliki dampak negatif pada tubuh.
Baca Juga: Benarkah Air Kemasan Plastik PET Lebih Baik dari Polikarbonat?
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar