Selain itu, disertai dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kualitas yang tinggi.
Menurut Kemenkes RI, balita bisa diketahui stunting bila sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasil pengukurannya ini berada pada kisaran di bawah normal.
Seorang anak termasuk dalam stunting atau tidak, tergantung dari hasil pengukuran tersebut.
Jadi tidak bisa hanya dikira-kira atau ditebak saja tanpa pengukuran.
Selain tubuh yang berperawakan pendek dari anak seusianya, ada juga ciri-ciri lainnya yakni:
- Pertumbuhan melambat
- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
- Pertumbuhan gigi melambat
- Berat badan balita tidak naik, bahkan cenderung menurun
- Mudah terserang berbagai penyakit infeksi
Stunting pada anak menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, gangguan pada perkembangan otak, gangguan terhadap perkembangan motorik dan terhambatnya pertumbuhan mental anak.
Baca Juga: Fakta Nyata, Konsumsi 2 Telur dalam Sehari Atasi Anak Stunting
Source | : | kemkes.go.id,Gridhealth,Who.int |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar