GridHEALTH.id - Pare dikenal memiliki rasa yang pahit, sehingga banyak orang yang kurang menyukainya.
Tapi sebenarnya, jika diolah dengan cara benar, pare dapat berubah menjadi hidangan yang lezat.
Tak hanya itu, kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya juga membuat bahan alami ini bermanfaat untuk kesehatan.
Salah satu manfaat pare yang cukup populer adalah sebagai obat alami bagi penyandang diabetes.
Diabetes ditandai dengan kadar gula darah tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama.
Perawatan utama untuk mengontrol penyakit ini adalah fokus memperbaiki gaya hidup, yang meliputi pola makan sehat dan olahraga.
Nah, pare merupakan satu di antara jenis sayuran yang disebut memiliki manfaat bagi para penyandang diabetes.
Sayuran yang mudah ditemukan di wilayah Asia ini, kaya akan vitamin A, vitamin C, dan betakaroten. Selain itu, ada kandungan mineral seperti zat besi dan potasium.
Melansir Diabetes UK, kemampuan pare untuk mengatasi diabetes dikarenakan mengandung tiga zat aktif antidiabetes.
Di antaranya charanti yang terbukti memiliki efek menurunkan gula darah, vicine, dan senyawa mirip insulin yang disebut polipeptida-p.
Ketiga senyawa tersebut bekerja secara individu atau bersama-sama untuk menurunkan gula darah yang terlalu tinggi.
Baca Juga: Kadar Gula Darah Tinggi Belum Tentu Diabetes, Ketahui Perbedaannya
Pare juga diketahui mengandung lektin yang bisa mengurangi konsentrasi glukosa darah dengan bekerja pada jaringan perifer dan menekan nafsu makan, mirip efek insulin di otak.
Lektin ini, menjadi faktor utama di balik efek hipoglikemik yang timbul setelah makan pare.
Sejumlah studi klinis telah dilakukan untuk membuktikan kemanjuran pare untuk mengatasi diabetes.
Salah satunya yang terbit di Journal of Ethnopharmacology, yang menemukan dosis harian 2.000 mg pare secara signifikan dapat mengurangi kadar glukosa darah pasien diabetes tipe 2.
Meskipun efek hipoglikemiknya lebih kecil dibandingkan dengan dosis metformin 1.000 mg per hari.
Melansir WebMD, konsumsi rutin selama tiga bulan atau kurang dari itu, sejauh ini aman dilakukan.
Akan tetapi, bagi orang yang sensitif mungkin mengonsumsinya akan menyebabkan efek samping seperti sakit perut, diare, dan sakit kepala.
Sayuran ini juga akan berefek pada gula darah selama dan setelah operasi. Jadi, berhenti memakannya kurang lebih 2 minggu sebelum pembedahan.
Tidak disarankan untuk mengonsumsinya jika mempunyai defisiensi atau kekurangan enzim G6PD.
Karena dapat menyebabkan kondisi "favism" setelah mengonsumsinya. Mengakibatkan gejala yang parah meliputi sakit kepala, demam, sakit perut, dan koma.
Sementara bagi penyandang diabetes lain yang tidak mempunyai masalah medis lainnya, dapat dengan nyaman mengonsumsi bahan alami ini. (*)
Baca Juga: Kendalikan Diabetes Tanpa Obat, Ini 10 Minuman yang Mampu Menurunkan Gula Darah
Source | : | WebMD,diabetes.co.uk |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar