Karena tepung kelapa sangat menyerap air, penggunaannya perlu diimbangi dengan menambahkan cairan ekstra. Tepung kelapa dapat digunakan untuk pembuatan pancake, roti rendah karbohidrat, dan berbagai camilan sehat lainnya.
Tepung kacang hijau adalah pengganti yang lebih ramah untuk penderita diabetes. Kacang hijau rendah karbohidrat dan memiliki serat serta protein yang cukup tinggi.
Selain itu, tepung ini mengandung zat besi, magnesium, dan vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan. Tepung kacang hijau bisa digunakan untuk membuat pancake, bubur, atau bahkan sebagai bahan dasar kue.
Tepung chia, yang terbuat dari biji chia yang digiling, memiliki kandungan serat yang sangat tinggi.
Biji chia dikenal karena kemampuannya untuk mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan rasa kenyang, sehingga cocok untuk penderita diabetes.
Tepung chia juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung. Tepung ini bisa ditambahkan dalam smoothie, adonan roti, atau dicampur dengan tepung lain untuk mendapatkan tekstur yang diinginkan.
Tepung oat adalah alternatif yang terjangkau dan mudah ditemukan. Meski memiliki karbohidrat, oat mengandung serat beta-glukan yang membantu mengontrol gula darah dengan memperlambat penyerapan glukosa.
Tepung oat bisa digunakan untuk membuat roti, pancake, dan berbagai kue yang sehat. Tepung ini juga memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti lebih aman bagi penderita diabetes.
Mengganti tepung terigu dengan tepung yang lebih ramah bagi penderita diabetes adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan menghindari lonjakan gula darah.
Tepung almond, kelapa, kacang hijau, chia, dan oat adalah beberapa pilihan yang bisa dicoba. Selain rendah karbohidrat, tepung-tepung ini kaya serat dan nutrisi yang baik untuk tubuh.
Pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan selera Anda agar tetap bisa menikmati hidangan favorit dengan cara yang lebih sehat. (*)
Baca Juga: Berapa Sendok Makan Nasi Putih yang Aman untuk Penderita Diabetes?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar