GridHEALTH.id – Rematik dan asam urat sering disalahartikan sebagai kondisi yang sama karena keduanya menyebabkan nyeri pada sendi.
Padahal, keduanya adalah gangguan kesehatan yang berbeda, baik dari segi penyebab, gejala, maupun penanganannya.
Memahami perbedaannya penting dilakukan agar Anda bisa mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Lantas, apa sebenarnya perbedaan rematik dan asam urat? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Rematik, atau istilah medisnya rheumatoid arthritis, adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi.
Kondisi ini terjadi ketika sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri, terutama di sekitar sendi.
- Nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi, terutama di pagi hari.
- Peradangan terjadi pada sendi simetris, seperti kedua pergelangan tangan atau lutut.
- Gejala lain seperti kelelahan, demam ringan, dan kehilangan nafsu makan.
Jika tidak ditangani, rematik dapat merusak sendi secara permanen.
Rematik disebabkan oleh gangguan pada sistem imun. Faktor genetik, infeksi, atau paparan lingkungan tertentu dapat memicu kondisi ini.
Baca Juga: 5 Jenis Ikan Tinggi Purin yang Berbahaya untuk Penderita Asam Urat
Asam urat adalah gangguan metabolisme yang terjadi akibat tingginya kadar asam urat (uric acid) dalam darah.
Penumpukan asam urat ini dapat membentuk kristal yang menumpuk di sendi, menyebabkan peradangan dan nyeri.
- Nyeri sendi mendadak, terutama pada malam hari.
- Bengkak dan kemerahan di sekitar sendi, biasanya menyerang jempol kaki.
- Rasa panas atau terbakar pada sendi yang terkena.
- Serangan biasanya berlangsung beberapa hari hingga minggu.
Asam urat disebabkan oleh pola makan tinggi purin, seperti konsumsi daging merah, seafood, dan alkohol, serta kondisi medis tertentu seperti obesitas dan gangguan ginjal.
Jika Anda mengalami nyeri sendi yang berulang, bengkak, atau disertai demam, segera konsultasikan dengan dokter.
Pemeriksaan darah dan cairan sendi sering digunakan untuk membedakan antara rematik dan asam urat.
Rematik dan asam urat adalah dua kondisi yang berbeda dengan gejala dan penyebab yang khas. Penanganan yang tepat memerlukan diagnosis yang akurat.
Dengan memahami perbedaannya, Anda dapat lebih proaktif menjaga kesehatan sendi dan mencegah komplikasi lebih lanjut. (*)
Baca Juga: 5 Cara Menggunakan Daun Kelor untuk Asam Urat, Bantu Kurangi Peradangan
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar