Find Us On Social Media :

Pendapat Ahli: Garam Himalaya Tidak Aman Untuk Penderita Hipertensi

Garam Himalaya atau Himalayan pink salt tetap mengandung natrium klorida yang perlu dihindari penderita hipertensi.

GridHEALTH.id – Bicara tentan garam seringnya berhubungan dengan makanan. Tetapi penggunaan garam juga disinggung dalam kesehatan, yaitu asupan garam berhubungan dengan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Baca Juga: Fakta: Kumur Air Garam Tidak Akan Menyembuhkan Sakit Gigi

Penyakit tekanan darah ini merupakan momok yang ditakutkan karena dapat menimbulkan banyak gangguan kesehatan dalam jangka panjang, mulai dari penyakit jantung koroner, stroke, hingga penyakit ginjal.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan mengurangi takaran garam yang dikonsumsi.

Kini bahkan telah tersedia garam khusus yang digadang-gadang aman dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi.  Contohnya garam himalaya atau pink himalayan salt yang diklaim rendah kadar natrium klorida.

Dilansir dari Healthline, pink himalayan salt adalah garam berwarna merah muda yang diekstrak dari Tambang Garam Khewra, yang terletak di dekat Himalaya di Pakistan.

Tambang Garam Khewra adalah salah satu tambang garam tertua dan terbesar di dunia.

Baca Juga: Berubah, Suhu Normal Tubuh Manusia Akibat Vaksin dan Antibiotik

Garam Himalaya merah muda yang dipanen dari tambang ini diyakini telah terbentuk jutaan tahun yang lalu dari penguapan badan air purba.

Garam diekstraksi dengan tangan dan diproses secara minimal untuk menghasilkan produk yang tidak dimurnikan yang bebas dari aditif dan dianggap jauh lebih alami daripada garam meja.

Baca Juga: Konsumsi Makanan yang Sama Tiap Hari Bisa Turunkan Berat Badan

Proses pemanenan alami memungkinkan garam Himalaya berwarna merah muda memiliki banyak mineral lain dan elemen yang tidak ditemukan dalam garam meja biasa.

Beberapa orang memperkirakan itu mungkin mengandung hingga 84 mineral dan elemen yang berbeda. Mineral-mineral ini, terutama zat besi, yang memberikan warna merah muda yang khas.

Terlepas dari kenyataan bahwa garam Himalaya merah muda mengandung mineral tambahan, jumlahnya terlalu kecil untuk memberi dampak signifikan. Bahkan, sebagian besar klaim ini tidak memiliki penelitian untuk mendukungnya.

"Trace mineral yang memberikan rasa atau warna unik hadir dalam jumlah yang terlalu sedikit untuk memiliki dampak kesehatan yang terbukti," kata dr. William Li, penulis buku Eat To Beat Disease: The New Science of How Your Body Can Heal Itself, dikutip dari Reader Digest.

Menurut ahli, seperti garam dapur lainnya garam Himalaya merah muda sebagian besar terdiri dari natrium klorida yang harus dihindari penderita hipertensi (tekanan darah tinggi)

Baca Juga: Berantas Stunting: Ada Wacana, Anak Stunting Bakal Masuk Golongan Disabilitas

Jika penderita hipertensi ingin menggunakan garam, mungkin ada baiknya menggunakan garam kalium yang rendah natrium sebagai alternatif.

Garam rendah natrium ini rasanya sama dengan garam pada umumnya, tetapi menggunakan kalium, bukan natrium sebagai bahan utama.

Baca Juga: Bakar Lemak Cara Cepat, Diet Jahe Mampu Turunkan Hingga 4 Kg Per Minggu

 

Natrium inilah yang erat kaitannya dengan kejadian tekanan darah tinggi. Ketika kandungan natrium diganti dengan kalium, maka efek negatif dari natrium berupa peningkatan tekanan darah tidak terjadi.

Walaupun kandungan natrium pada garam kalium ini lebih rendah, namun tidak semua orang dapat menggunakan jenis garam ini.

Beberapa pengganti garam yang berlabel "rendah natrium" sebenarnya masih mengandung natrium, namun dalam jumlah yang lebih sedikit daripada jumlah garam yang biasa.

Produk-produk ini biasanya mengandung campuran natrium klorida dan kalium klorida. Jika suatu produk diberi label "bebas natrium", maka bahan utamanya adalah kalium klorida tanpa natrium.

Jika  memiliki penyakit ginjal atau sedang minum obat tekanan darah tertentu, peningkatan kalium dapat menjadi suatu hal yang berbahaya.

Baca Juga: Usianya 63 Tahun Tapi Disebut Artis Paling Cantik, Sup Jahe Jadi Rahasia Awet Muda

 

Jadi, walaupun terdengar menggiurkan, garam khusus ini bukan pilihan yang sehat untuk semua orang.

Jika memiliki masalah ginjal atau sedang dalam pengobatan jantung, ginjal atau hati, lakukanlah konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya.

Idealnya, cara terbaik untuk menjaga tekanan darah adalah sepenuhnya mengurangi asupan garam, tanpa menggantinya dengan bumbu masak lain.

Baca Juga: Mari Berlomba Jadi Kaya, Penelitian Menyebutkan Orang Kaya Lebih Panjang Umur! 

Alih-alih meniru rasa garam dengan menggunakan pengganti garam, cobalah menambahkan rempah-rempah untuk menambah citarasa makanan.(*)