5 Kondisi Bila Alami Kurang Tidur, Bisa Turunkan Libido Seks

Dampak kurang tidur salah satunya berimbas pada kehidupan seksual karena libido seks jadi berkurang.

Dampak kurang tidur salah satunya berimbas pada kehidupan seksual karena libido seks jadi berkurang.

 

GridHEALTH.id - Tidur memiliki peran penting bagi tubuh. Pada saat tidur, tubuh akan memperbaiki diri, baik kondisi fisik maupun mental, sehingga kita merasa segar dan berenergi saat bangun pagi, serta siap menjalani aktivitas sepanjang hari.

Selain itu, tidur juga ikut membantu proses tumbuh kembang, terutama  pada anak dan remaja, karena pada saat tidurlah hormon pertumbuhan dikeluarkan.

Kebutuhan tidur tiap orang tidak sama. Namun secara umum, dibutuhkan tidur berkualitas selama 7 – 9 jam setiap hari, agar fungsi penting di atas dapat berjalan optimal. Bagi anak-anak dan remaja, kebutuhan tidur berkisar antara 8 – 10 jam setiap hari.

Jika kurang tidur bisa menyebabkan terlihat lelah saat bangun, menguap sepanjang hari, mengantuk habis makan, dan sulit untuk konsentrasi, dan timbul aneka gangguan kesehatan seperti dikutip dari Alodokter;

1. Mudah sakit dan susah sembuh

Sistem kekebalan tubuh menghasilkan protein-protein yang dinamakan sitokin. Sitokin dibutuhkan untuk membantu tubuh melawan infeksi, peradangan, dan stres. Saat kita tidur, tubuh akan melepaskan sitokin. Jika kita kurang tidur, maka produksi sitokin ini juga akan berkurang.

Baca Juga: Studi: Kurang Tidur Dapat Meningkatkan Risiko Diabetes Pada Dewasa

Baca Juga: Anies Diperkirakan Perpanjang PSBB Lagi, Pandu Riono Beri Pesan Ini

Kurang tidur juga menyebabkan menurunnya kemampuan sistem kekebalan tubuh dan kinerja sel dalam memerangi infeksi. Hal ini tentu saja dapat berdampak buruk pada ketangguhan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi, dan kecepatan proses kesembuhan secara alami.

2. Menurunnya libido seks

Para pria dan wanita yang kurang tidur, dilaporkan mengalami penurunan hasrat untuk melakukan hubungan seksual dan memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih rendah.

Hasrat dan ketertarikan mereka berkurang akibat kelelahan, rasa kantuk, dan meningkatnya stres karena kurang tidur.

 

Pria yang kurang tidur juga lebih berisiko mengalami lemah syahwat. Bagi pria yang menderita sleep apnea, di mana terdapat masalah pernapasan yang mengganggu tidur, kemungkinan ada faktor lain yang berdampak kepada kurangnya minat seksual, yaitu kadar hormon testosteron. Setidaknya, separuh pria penderita sleep apnea dilaporkan memiliki kadar testosteron yang rendah.

3. Timbul gangguan penyakit serius

Dalam satu penelitian di Inggris pada 2011 menyebutkan, sebanyak 9 dari 10 orang yang menderita insomnia ternyata juga menderita berbagai penyakit serius. Insomnia sendiri adalah kondisi seseorang yang susah tidur atau sulit tidur nyenyak.

Salah satu penyakit serius yang dapat diderita oleh penderita insomnia adalah penyakit jantung, baik berupa gangguan irama jantung (aritmia), gagal jantung, maupun serangan jantung.

Penting diketahui, tidur berperan penting dalam kemampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan pada pembuluh darah dan jantung. Itulah sebabnya, orang yang kurang tidur lebih rentan menderita penyakit jantung.

Baca Juga: Ahli Epidemiologi Oxford: Virus Corona Akan Berakhir Seperti Virus Infleuenza

Baca Juga: 5 Jenis Penyakit Kanker Hilang dengan Bunga Kol, Ini Cara Mengolahnya

Penderita insomnia berisiko lebih tinggi menderita diabetes, obesitas, stroke, tekanan darah tinggi, kanker, serta masalah kesehatan mental seperti gangguan mood dan kecemasan.

4. Mempercepat penuaan dini

Mereka yang kurang tidur akan terlihat pada kulit pucat dan mata bengkak. Jika kurang tidur terjadi terus-menerus, maka kulit akan menjadi kusam, timbul kerutan halus, dan terdapat lingkaran hitam di bawah mata. 

Hal ini terjadi akibat meningkatnya produksi hormon kortisol pada orang yang kurang tidur. Hormon kortisol yang berlebihan dapat menghancurkan kolagen, yang berfungsi menghaluskan dan menjaga elastisitas kulit.

Kurang tidur juga menyebabkan berkurangnya produksi hormon pertumbuhan, yang berperan dalam meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.

5. Menurunkan daya ingat

Tidur adalah saatnya memasukkan hal-hal yang telah dipelajari dan dialami sepanjang hari ke dalam sistem ingatan jangka pendek.  Pada saat tidur, koneksi saraf yang mendukung ingatan seseorang mengalami penguatan.

Jika waktu tidur terganggu, otomatis kemampuan otak dalam mengolah dan menyimpan ingatan pun akan mengalami gangguan.

Baca Juga: Mengenal Efek Samping Obat, Mulai Diare Ringan Hingga Berisiko Nyawa

Baca Juga: 'Viral Load', Faktor Penting Berperan Pada Penularan Virus Corona

Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penurunan kemampuan otak untuk berpikir dan mengolah informasi.

Kurang tidur akan mengakibatkan seseorang mengantuk, yang merupakan salah satu penyebab orang mudah lupa atau memiliki sifat pelupa. Mengantuk juga menyebabkan hilangnya kemampuan berkonsentrasi. Jika hal ini terus berlanjut, maka jangan kaget jika ingatan kian melemah.

Selain menimbulkan berbagai masalah kesehatan di atas, kurang tidur juga turut bertanggung jawab atas banyaknya angka kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja.

Baca Juga: Fakta Menarik, Pilih Memelihara Kucing Ternyata Bikin Cerdas

Baca Juga: Studi: Satu Tablet Aspirin Setiap Hari Dikonsumsi Ibu Hamil Dapat Menurunkan Risiko Kelahiran Prematur

Jadi, jika mengalami susah tidur, sebaiknya konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat. (*)

#berantasstunting #hadapicorona