Find Us On Social Media :

Bukan Hanya Kadar Gula Meningkat, Diabetes Juga Merusak Kulit

Gangguan di kulit juga merupakan produk sampingan dari penyakit diabetes.

GridHEALTH.id - Jika kita mengira hanya fluktuasi gula darah yang diderita oleh penyandang diabetes, maka ini salah besar.

Gangguan di kulit juga merupakan produk sampingan dari penyakit ini, dan kadang-kadang dapat membuat keadaan menjadi sengsara.

Gatal, kulit terkelupas, kekeringan, lecet dan daftar ini bisa terus berlanjut. Masalah-masalah ini tidak hanya akan membuat kulit kta terlihat tidak bernyawa, tetapi juga membuat kita terlihat tua.

Tapi apa hubungannya penyandang diabetes dengan kulit? Dokter Ajay Rana dari American Academy of Dermatology mengatakan bahwa diabetes adalah penyakit kronis yang dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan dan terkait kulit lainnya seperti luka kulit atau ruam kaki.

“Alasan utama semua masalah kulit yang diderita penyandang diabetes ini adalah karena peningkatan gula darah atau kadar glukosa dalam tubuh.

Diabetes juga mempengaruhi pembuluh darah kecil tubuh yang memasok darah ke kulit. Perubahan pada pembuluh darah karena diabetes juga dapat menyebabkan kondisi kulit yang parah,” kata Dr Rana.

Baca Juga: Tiga Jenis Minuman Sangat Tidak Disarankan Bagi Penyandang Diabetes

Baca Juga: Mohon Siapkan di Handphone, Warga DKI Kemana-mana Harus Tunjukkan Sertifikat Vaksin Covid-19

Dia menambahkan, “Karena diabetes, pembuluh darah yang memasok darah ke kulit menjadi sempit, karena kekurangan oksigen, dan ini menyebabkan banyak masalah kulit.

Penurunan sirkulasi darah juga dapat menyebabkan perubahan kadar kolagen pada kulit. Ini mengubah tekstur kulit, dan penampilannya.”

Dokter Rana kemudian membeberkan masalah kulit paling umum yang dihadapi penyandang diabetes;

1. Bercak merah atau gelap pada kulit

Kondisi kulit ini juga dikenal sebagai necrobiosis lipoidica. Ini dimulai sebagai benjolan padat yang terlihat seperti jerawat.

Setelah beberapa hari, benjolan ini berubah menjadi bercak kulit yang keras dan bengkak. Bercak ini bisa berwarna kemerahan, kuning atau cokelat.

Bercak ini bisa mengiritasi, menyakitkan dan juga gatal. Kulit di sekitar bercak gelap ini terlihat mengkilap, dan pembuluh darah dapat dengan mudah terlihat.

Baca Juga: Mengatasi Kram Menstruasi dengan Cara Rumahan yang Murah dan Praktis

Baca Juga: Hasil Studi, Minum Susu Bisa Jadi Penawar Rasa Pedas di Mulut

2. Lepuh

“Lepuh biasanya terlihat pada setiap orang yang menyandang diabetes tipe 2. Lepuh sebagian besar muncul di tangan, kaki, tungkai, atau lengan bawah, dan terlihat seperti luka bakar. Bedanya lepuh akibat luka bakar lebih menyakitkan, sisanya tidak,” kata dr Rana.

3. Infeksi bakteri

Infeksi bakteri sangat bermasalah bagi penyandang diabetes tipe 2. Infeksi ini sering menyakitkan dan hangat untuk disentuh, disertai dengan pembengkakan dan kemerahan.

Ketika kadar glukosa darah tubuh meningkat secara kronis, maka dapat meningkatkan ukuran, jumlah, dan frekuensi infeksi bakteri.

4. Dermopati diabetik

Dermopati diabetik adalah kondisi kulit, juga dikenal sebagai bintik-bintik tulang kering. Kondisi ini ditandai dengan bercak coklat muda, bersisik pada kulit, sering terjadi pada tulang kering. Tambalan ini mungkin berbentuk oval atau melingkar.

Dermopati diabetik umumnya disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah kecil yang mensuplai jaringan dengan nutrisi dan oksigen.

Itu tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan apa pun. Terkadang, itu tidak hilang, bahkan ketika glukosa darah dalam tubuh terkontrol.

Baca Juga: Sering Batuk, Ternyata Bisa Jadi Awal Gejala Tekanan Darah Tinggi

Baca Juga: Pertanyaan Awam, 'Apakah Vaksin Covid-19 Saya Berhasil Jika Saya Tidak Mengalami Efek Samping?'

5. Akantosis nigrikans

Acanthosis nigricans adalah pita gelap dari kulit yang menebal dan seperti beludru, terutama di area lipatan di dekat selangkangan, belakang leher, atau ketiak.

Kondisi kulit ini merupakan tanda pradiabetes, tetapi bisa juga disebabkan karena masalah hormonal, atau efek samping dari beberapa obat, seperti pil KB, kortikosteroid, dan niasin.

Akantosis nigrikan umumnya menyerang orang yang mengalami obesitas, merupakan penanda resistensi insulin. Dalam banyak kasus, itu hilang ketika pasien kehilangan berat badan.

Ada banyak obat, perawatan, atau perubahan gaya hidup yang dapat kita ikuti untuk menyingkirkan masalah kulit ini. Dokter Rana menganjurkan hal-hal ini;

1.  Kita dapat membeli obat bebas untuk jenis gangguan kulit tertentu yang terkait dengan diabetes tipe 2, atas rekomendasi dokter kulit.

Ini termasuk antijamur non-resep, klotrimazol, obat steroid topikal yang mengandung 1% hidrokortison.

2. Beberapa kondisi kulit yang disebabkan oleh diabetes tipe 2 sangat parah sehingga memerlukan pengobatan. Kita dapat minum antibiotik, obat antijamur yang lebih kuat, atau terapi insulin untuk mengatasi kondisi kulit ini. Semuanya tentu berdasar petunjuk dokter.

Baca Juga: Keguguran Bisa Menandakan Adanya Masalah Kesehatan Lain, Studi

Baca Juga: Makan Ini Sebelum Olahraga Membantu Membakar Kalori Lebih Banyak

6. Jangan mandi air panas atau mandi air panas karena dapat membuat jadi kering. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL