Find Us On Social Media :

Perlombaan Memproduksi Vaksin Cacar Monyet Bisa Mengulangi Kesalahan Bencana Covid-19, WHO

Pembagian vaksin cacar monyet dikhawatirkan tidak adil bagi negara berkembang.

Bavarian Nordic menolak untuk menentukan negara mana yang akan dialokasikan dosisnya.

Hall mengatakan AS belum membuat janji lain untuk berbagi vaksin, meski AS telah memesan dosis paling banyak, dengan 13 juta cadangan, meskipun hanya sekitar1,4 juta telah disebar ke seluruh negara bagian.

Baca Juga: Wah, Makan Lebih Banyak Jeroan Ternyata Bisa Menyelamatkan Bumi

Baca Juga: Gemuk Pemicu Psoriasis, Turun Berat Badan Akan Perbaiki Kualitas Hidup

Beberapa pejabat Afrika mengatakan akan bijaksana untuk menimbun beberapa dosis di benua itu, terutama mengingat kesulitan yang dihadapi negara-negara Barat dalam menghentikan cacar monyet.

"Saya benar-benar tidak mengira ini akan menyebar sangat jauh karena cacar monyet tidak menyebar seperti Covid-19," kata Salim Abdool Karim, ahli epidemiologi penyakit menular di Universitas KwaZulu-Natal di Afrika Selatan

Karim menegaskan, harus ada prioritaskan diagnostik dan pengawasan. "Sehingga kita tahu siapa yang harus ditargetkan. Kami sudah berpengalaman mengatasi penyakit seperti monkeypox, tetapi saya khawatir jumlah kasus baru masih akan bertambah."

Dr. Ingrid Katz, pakar kesehatan global di Universitas Harvard di AS, mengatakan epidemi cacar monyet berpotensi dikelola jika vaksin terbatas didistribusikan dengan tepat.

Katz percaya masih mungkin untuk mencegah cacar monyet berubah menjadi pandemi. "Tetapi kita perlu untuk bijaksana dalam strategi pencegahan kami dan cepat merespons apa yang menjadi arahan pakar-pakar kesehatan.

Di Spanyol, yang memiliki wabah cacar monyet terbesar di Eropa, permintaan vaksin jauh melebihi pasokan.

Baca Juga: Jangan Suka Berlama-lama di Kantor, Bahaya Hipertensi Mengintai

Baca Juga: Lakukan Dua Gerakan Ini Sebelum Tidur Malam Demi Ginjal Sehat

“Ada kesenjangan nyata antara jumlah vaksin yang kami miliki saat ini dan orang-orang yang memang membutuhkan” kata Pep Coll, direktur medis di pusat kesehatan Barcelona di Spanyol yang rutin memberikan program suntikan sejak wabah cacar monyet merebak di Spanyo.

Daniel Rofin, 41, sangat senang ditawari dosis baru-baru ini. Dia mengatakan dia memutuskan untuk divaksinasi karena alasan yang sama dia diimunisasi terhadap Covid-19.

"Saya merasa diyakinkan bahwa ini adalah cara untuk menghentikan penyebaran. Kami (pria gay) adalah kelompok yang berisiko." (*)