GridHEALTH.id - Penyakit Crohn tidak bisa disembuhkan. Obat-obatan seperti steroid dan imunosupresan digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit.
Jika ini tidak efektif, pasien mungkin memerlukan operasi. Selain itu, pasien dengan penyakit Crohn mungkin perlu untuk menerima skrining rutin untuk kanker kolorektal karena peningkatan risiko.
Pilihan Pengobatan Penyakit Crohn
Kombinasi pilihan pengobatan dapat membantu kita tetap mengendalikan penyakit dan membantu kita menjalani hidup yang penuh dan bermanfaat. Ingat bahwa tidak ada pengobatan standar yang akan bekerja untuk semua pasien. Situasi setiap pasien berbeda dan perawatan harus diikuti untuk setiap keadaan.
Perawatan untuk penyakit Crohn dan varietas IBD/iritable bowel disease atau penyakit radang usus lainnya dapat mencakup penggunaan obat-obatan, perubahan pola makan dan nutrisi, dan terkadang prosedur pembedahan untuk memperbaiki atau mengangkat bagian saluran GI yang terkena.
Obat yang mengobati penyakit Crohn dirancang untuk menekan respons peradangan abnormal sistem kekebalan yang menyebabkan gejala.
Menekan peradangan tidak hanya menawarkan kelegaan dari gejala umum seperti demam, diare, dan nyeri, tetapi juga memungkinkan jaringan usus sembuh.
Selain untuk mengontrol dan menekan gejala (menginduksi remisi), pengobatan juga dapat digunakan untuk mengurangi frekuensi munculnya gejala (mempertahankan remisi).
Dengan perawatan yang tepat dari waktu ke waktu, periode remisi dapat diperpanjang dan periode munculnya gejala dapat dikurangi. Beberapa jenis obat sedang digunakan untuk mengobati penyakit Crohn saat ini.
1. Terapi Kombinasi
Dalam kondisi tertenu, dokter dapat merekomendasikan penambahan terapi tambahan yang akan bekerja dalam kombinasi dengan terapi awal untuk meningkatkan keefektifannya.
Misalnya, terapi kombinasi dapat mencakup penambahan biologis ke imunomodulator. Tetapi seperti semua terapi, ada risiko dan manfaat dari terapi kombinasi.
Baca Juga: Kemungkinan Sembuh Penderita Crohn's Disease, Simak Juga Langkah Pencegahannya
Baca Juga: Laporan WHO, Kematian Bayi Prematur Akibat Polusi Udara Capai 238 Ribu Per Tahun
Menggabungkan terapi dapat meningkatkan efektivitas pengobatan IBD, tetapi mungkin juga ada peningkatan risiko efek samping dan toksisitas tambahan.
Dokter akan mengidentifikasi opsi perawatan yang paling efektif untuk kebutuhan perawatan kesehatan pribadi pasien.
2. Diet dan Nutrisi
Meskipun penyakit Crohn mungkin bukan akibat dari reaksi buruk terhadap makanan tertentu, memberikan perhatian khusus pada pola makan kita dapat membantu mengurangi gejala, mengganti nutrisi yang hilang, dan meningkatkan penyembuhan.
Bagi orang yang didiagnosis dengan penyakit Crohn, penting untuk menjaga nutrisi yang baik karena Crohn sering mengurangi nafsu makan sekaligus meningkatkan kebutuhan energi tubuh.
Selain itu, gejala umum Crohn seperti diare dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap protein, lemak, karbohidrat, serta air, vitamin, dan mineral.
Banyak orang yang mengalami serangan penyakit Crohn menemukan bahwa makanan lunak dan hambar menyebabkan lebih sedikit rasa tidak nyaman daripada makanan pedas atau berserat tinggi.
Meskipun diet dapat tetap fleksibel dan harus mencakup berbagai makanan dari semua kelompok makanan, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk membatasi asupan produk susu jika ternyata kita tidak toleran terhadap laktosa.
3. Operasi
Meski dengan pengobatan dan diet yang tepat, sebanyak dua pertiga hingga tiga perempat orang dengan penyakit Crohn akan memerlukan pembedahan di beberapa titik selama hidup mereka.
Meskipun pembedahan tidak menyembuhkan penyakit Crohn, tindakan ini dapat menghemat bagian saluran GI kita dan mengembalikan kualitas hidup kita sebaik mungkin.
Pembedahan diperlukan ketika obat-obatan tidak dapat lagi mengendalikan gejala, atau jika kita mengalami fistula, fisura, atau obstruksi usus.
Baca Juga: Ini Bahayanya Antibiotik Jika Secara Terus-menerus Digunakan
Baca Juga: Cara Alami Atasi Asam Urat Tinggi, Bukan Cuma dari Makanan dan Minuman!
Pembedahan seringkali melibatkan pengangkatan segmen usus yang sakit (reseksi), kedua ujung usus yang sehat kemudian disatukan (anastomosis).
Meskipun prosedur ini dapat menyebabkan gejala hilang selama bertahun-tahun, penyakit Crohn sering muncul kembali di kemudian hari.
Hal-hal penting yang perlu diketahui tentang pembedahan
- Selama rentang waktu 5 tahun, penelitian telah menunjukkan bahwa 18% pasien Crohn akhirnya memerlukan pembedahan. Persentase ini telah menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
- Berbagai jenis prosedur dapat dilakukan tergantung pada penyebab, tingkat keparahan penyakit, dan lokasi penyakit.
- Untuk pasien penyakit Crohn, sekitar 31% mungkin memerlukan reseksi kedua 10 tahun setelah reseksi pertama mereka. (*)
Baca Juga: Ternyata Begini Cara Mengobati Biduran Agar Tidak Kambuh Lagi
Baca Juga: Healthy Move, 3 Jenis Latihan Terbaik untuk Psoriatic Arthritis