Find Us On Social Media :

Lazy Keto, Apalagi Ini? Sama Dengan Diet Keto yang Ditentang Banyak Ahli?

Lazy keto, apa bedanya dengan diet keto klasik? Kenali penjelasan lengkapnya di sini!

GridHEALTH.id – Ada berbagai macam jenis diet yang telah diperkenalkan di dunia, dengan bentuk dan caranya masing-masing.

Salah satu yang populer adalah diet keto, dibalik pro dan kontra diet keto ternyata ada satu versi berbeda dari diet keto, yaitu lazy keto, yang dianggap lebih mudah untuk diterapkan.

Mari mengenali lebih jauh mengenai bentuk diet lazy keto ini dan apa kata ahli gizi menanggapi jenis diet ini. Berikut ini ulasannya!

Apa Itu Lazy Keto?

Diet lazy keto adalah variasi diet ketogenik yang hanya memperhatikan asupan karbohidrat dan banyak digunakan untuk menurunkan berat badan atau mengurangi lemak tubuh seseorang.

Diet ini akan membantu tubuh memproduksi keton untuk digunakan sebagai energi, bukan glukosa karena telah membatasi asupan karbohidrat.

Baca Juga: Tidak Disarankan Dokter, Diet Ketogenik Tidak Sesehat yang Dikira

Dengan demikian, lemak akan lebih sedikit di tubuh, karena ketosis menyebabkan seseorang menyimpan lebih sedikit energi sebagai lemak dan menggunakan lemak sebagai bahan bakar, sehingga dapat terlihat efek diet keto pada berat badan dan metabolisme.

Menerapkan pembatasan karbohidrat hingga 10% atau kurang, maka dapat membantu seseorang menghindari makanan olahan dan tambahan gula.

Jenis diet rendah karbohidrat juga memiliki manfaat penurunan berat badan, diabetes, dan risiko kardiovaskular.

Beda Lazy Keto dan Diet Keto

Diet keto sudah ada sejak lama dibandingkan lazy keto, diet keto ini berasal dari tahun 1920-an sebagai pendekatan medis untuk mengobati epilepsi, juga untuk kondisi lainnya seperti obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes.

Secara spesifik dikatakan, lazy keto adalah variasi yang populer dari diet keto atau ketogenik, yang berisi rendah karbohidrat.

Baca Juga: 8 Efek Negatif Bisa Terjadi Ketika Menjalani Diet Keto, Tidak Cocok Bagi Semua Orang

Sesuai dengan namanya, lazy, maka pola diet ini disebut telah dirancang agar mudah untuk diikuti.

Diet ketogenik yang klasik melibatkan penghitungan asupan kalori, karbohidrat, lemak, dan protein dengan spesifik dan hati-hati untuk mencapai ketosis, keadaan metabolisme di mana tubuh membakar sebagian besar lemak.

Diet keto klasik akan memperhatikan konsumsi karbohidrat 5-10%, protein 30-35%, dan lemak 55-60% per hari.

Berbeda dengan diet keto klasik, lazy keto tidak seketat itu dan hanya perlu memperhatikan asupan karbohidrat, tanpa perlu memperhatikan asupan kalori, protein, atau lemak.

Cara Melakukan Diet Lazy Keto

Diet ini akan membatasi karbohidrat sekitar 5-10% dari total kalori harian atau sekitar 20-50 gram per hari.

Baca Juga: Tidak Disarankan Dokter, Diet Ketogenik Tidak Sesehat yang Dikira

Meski demikian, konsumsi buah, sayur, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sumber serat lainnya juga tetap dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan.

Orang dengan diet lazy keto harus memastikan konsumsi makanan-makanan tersebut untuk mendapatkan kesehatan yang baik, kata para ahli.

Beberapa contoh makanan yang bisa dikonsumsi saat menjalankan lazy keto, yaitu:

- Daging dan unggas

- Ikan dan makanan laut

Baca Juga: Selain Idap Diabetes hingga Diamputasi, Suti Karno Mengaku Lakukan Operasi Bisul dan Mendapatkan 39 Jahitan

- Telur

- Susu dan olahannya (yogurt, keju)

- Minyak sehat (minyak zaitun, minyak avokad, dll)

Baca Juga: 8 Efek Negatif Bisa Terjadi Ketika Menjalani Diet Keto, Tidak Cocok Bagi Semua Orang

- Sayuran berdaun hijau, brokoli, kacang hijau, terong, tomat, jamur.

Sedangkan untuk karbohidrat sehat yang bisa dikonsumsi sebagai bagian dari tunjangan 10% karbohidrat, yaitu:

- Biji-bijian utuh (roti, nasi, oat, soba, quinoa, gandum, jelai)

- Polong-polongan (kacang polong, kacang merah, kacang hitam, kacang pinto, lentil, kacang garbanzo)

- Sayuran bertepung (kentang, ubi jalar, jagung)

- Buah-buahan (bluberi, stroberi, pisang, mangga, anggur).

Kelebihan dan Kelemahan Diet Lazy Keto

Diet lazy keto seringkali gagal membentuk ketosis, sehingga bisa tidak seefektif diet keto tradisional dalam menurunkan berat badan, karena hanya memantau karbohidrat dan ada kecenderungan berlebih dalam nutrisi lainnya sehingga tidak mengurangi jumlah kalori untuk menurunkan berat badan.

Akan tetapi lazy keto juga bisa membantu seseorang untuk mendorong diri mengganti makanan berkarbohidrat tinggi yang tidak sehat dengan pilihan lebih bergizi dan rendah kalori.

Beberapa efek jangka pendek yang mungkin dirasakan saat menerapkan versi baru diet keto ini adalah mual, sakit kepala, sakit kepala ringan, sembelit, penurunan toleransi untuk berolahraga.

Untuk efek jangka panjangnya adalah penerapan yang tidak tepat dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, karena membatasi kelompok makanan tertentu dan diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan diet ini dan efek jangka panjangnya.

Melansir dari laman Medical News Today, ada peneliti yang beranggapan diet rendah karbohidrat tidak selalu lebih baik dari diet seimbang lainnya.

Oleh karena itu, tetap penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter dalam memilih diet yang cocok dengan kondisi tubuh. (*)

Baca Juga: 5 Jenis Buah Ini Rendah Karbohidrat yang Cocok Untuk Diet Keto