GridHEALTH.id - Mendengkur adalah suara serak yang dihasilkan ketika udara melewati rongga tenggorokan yang sedang rileks dan menjadi bergetar saat bernapas, sehingga menimbulkan suara dengkuran saat tidur.
Mendengkur merupakan hal yang wajar terjadi, apalagi jika sedang kelelahan.
Baca Juga: Wanita Tidur Mendengkur, Selain Bikin Suami Protes Ternyata Juga Ada Bahayanya
Meskipun wajar, suara dengkuran dapat pula menggangu orang lain terutama untuk pasangan.
Tak hanya itu, mendengkur ternyata bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan.
Mendengkur sering dikaitkan dengan kelainan tidur yang disebut Obstructive Sleep Apnea (OSA). Namun, tak semua orang yang mendengkur memiliki kelainan tidur ini.
OSA sering ditandai dengan dengkuran yang keras, kemudian nafas menjadi lambat atau bahkan berhenti.
Akhirnya, gangguan pernapasan ini akan memberi sinyal untuk bangun dan biasanya akan terbangun dengan nafas terengah-engah.
Penderita OSA biasanya mengalami nafas melambat atau berhenti, setidaknya lima kali selama tertidur.
Melansir laman Mayo Clinic, gejala yang dimiliki oleh penderita kelainan tidur OSA adalah :
Baca Juga: Waspada, Ahli Gizi Ungkapkan Tren Kenaikan Obesitas 18 % di Indonesia
- terlihat tidak bernapas saat tidur
- rasa kantuk yang berlebihan di siang hari
- sulit berkonsentrasi
- sakit kepala dan tenggorokan saat bangun tidur di pagi hari
- merasa gelisah ketika tidur
- merasa sesak atau terengah-engah saat tidur
- memiliki tekanan darah tinggi
- nyeri dada
Penyebab yang dapat memengaruhi jalur pernapasan dan menyebabkan kebiasaan mendengkur, yaitu :
Baca Juga: Waspada, Ahli Gizi Ungkapkan Tren Kenaikan Obesitas 18 % di Indonesia
Anatomi mulut
Memiliki langit-langit mulut yang rendah dan tebal, dapat mempersempit jalan napas.
Orang yang obesitas biasanya memiliki jaringan berlebih di tenggorokan, yang dapat
semakin mempersempit jalur pernapasan.
Tak hanya itu, jika uvula atau daging kecil yang menggantung di langit-langit mulut memanjang, aliran udara dapat terhambat dan getaran semakin meningkat hingga menghasilkan suara dengkuran.
Konsumsi alkohol
Mendengkur bisa diakibatkan oleh konsumsi alkohol yang terlalu banyak sebelum tidur.
Hal itu karena alkohol dapat melemaskan otot-otot yang ada di tenggorokan, sehingga mengurangi pertahanan alami tubuh terhadap obstruksi jalan napas.
Masalah hidung yang sengau
Sekat yang bengkok di antara lubang hidung atau septum hidung yang menyimpang, dapat menyebabkan mendengkur saat tidur.
Kurang tidur
Tidak cukup tidur dapat menyebabkan relaksasi tenggorokan semakin lama dan menyebabkan keluarnya suara dengkuran.
Baca Juga: Perhatikan Risiko Ini Sebelum Lakukan Operasi Pengencangan Payudara
Posisi tidur
Mendengkur biasanya paling sering terjadi ketika tidur telentang. Tak hanya itu, posisi tidur melentang ini juga dapat menghasilkan suara dengkuran yang keras.
Hal itu karena efek gravitasi pada tenggorokan dapat mempersempit jalan napas.
Riwayat keluarga
Anggota keluarga yang mepunyai kebiasaan mendengkur atau OSA, dapat menyebabkan keturunannya memiliki risiko mengidap OSA.
Kebiasaan mendengkur bisa jadi lebih dari sekadar gangguan.
Selain dapat mengganggu orang lain, penderita OSA mungkin akan memiliki masalah lainnya, seperti : mengantuk di siang hari, sering frustasi dan marah, kesulitan berkonsentrasi, memiliki risiko lebih tinggi menderita tekanan darah tinggi, jantung dan stroke, hingga risiko kecelakaan saat mengemudi karena kurangnya waktu tidur.
Melansir laman NHS.UK, 5 tips yang dapat dilakukan untuk menghentikan kebiasaan mendengkur yaitu :
Baca Juga: Sering Tak Nyaman Sepanjang Malam? Ini Kunci Agar Ibu Hamil Tidur Nyenyak
- Pertahankan berat badan ideal dan lakukan diet sehat
Kelebihan berat badan meski hanya beberapa kilogram, dapat menyebabkan seseorang mendengkur.
Hal itu karena jaringan lemak di sekitar leher akan menekan jalur napas dan mencegah udara keluar masuk dengan bebas.
- Tidur dengan posisi miring
Saat tidur telentang, lidah, dagu, dan jaringan berlemak dapat menekan jalur pernapasan.
- Hindari konsumsi alkohol sebelum tidur
Alkohol membuat otot lebih rileks dari biasanya saat tertidur.
Hal ini dapat mengganggu saluran pernapasan dan menyebabkan munculnya suara dengkuran.
- Berhenti atau kurangi merokok.
Asap rokok dapat mengiritasi lapisan yang ada di hidung dan tenggorokan.
Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan dan radang selaput lendir pada hidung, mengakibatkan aliran udara berkurang dan mendengkur.
- Jagalah agar hidung tetap bersih
Ini dilakukan sehingga saat tertidur, kegiatan bernapas dilakukan melalui hidung bukan dari mulut.
Jika kebiasaan mendengkur semakin parah dan tak kunjung berhenti, segeralah konsultasikan pada dokter tentang upaya penyembuhannya. (*)
Source | : | Mayo Clinic,NHS |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar