GridHEALTH.id -Tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, termasuk gangguan jantung, masih menjadi penyakit mematikan paling menakutkan.
Hal ini tidak saja berlaku di Indonesia, tapi di seluruh dunia.
BACA JUGA: Kebiasaan Tak Sarapan Pagi Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Diabetes
Tekanan darah tinggi dan penyakit jantung adalah penyakit paling mematikan hingga saat ini.
Tekanan darah tinggi alias hipertensi tidak bisa dianggap remeh.
Sebab tekanan darah tinggi berdampak pada aneka gangguan kesehatan, misalnya stroke, serangan jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah arteri, hingga gangguan pada mata yang disebut retinopati hipertensif.
“Tekanan darah tinggi atau hipertensi sekarang jadi masalah utama kita semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini merupakan salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, stroke,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kemenkes RI, Cut Putri Arianie dalam temu media Hari Hipertensi Dunia (17/05) di Jakarta.
BACA JUGA: Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Hindari Kematian Bayi Baru Lahir
Darah tinggi atau hipertensi, untuk diketahui, dapat terjadi ketika tekanan darah yang mengalir di dalam tubuh kita menjadi lebih tinggi dan diatas tekanan darah normal yang dianjurkan.
Tekanan darah yang normal pada manusia adalah berkisar pada angka 120–140 mmHg, untuk kisaran besaran yang di atas (sistolik).
BACA JUGA: Penyakit Jantung Bawaan Ternyata Bisa Dideteksi Sejak Kehamilan
Sedangkan, bawahnya alias diastolik, 80–90 mmHg. Untuk mengetahui informasi kesehatan prihal tekanan darah tinggi yang lebih detail, KLIK DI SINI
Adapun untuk penyakit jantung, data menunjukan semakin muda usia manusia yang mengalami serangan jantung.
Penyebab penyakit jantung sendiri banyak, bisa karena tekanan darah tinggi alias hipertensi, kolesterol tinggi, juga stres.
Dan sebenarnya yang disebut awam penyakit jantung itu, bisa penyumbatan, bisa katup jantung bermasalah, termasuk penyakit jantung bawaan.
BACA JUGA: 3 Mahasiswi di Malang Temukan Teh Celup Cegah Kolesterol dan Penyakit Jantung
Dari sekian banyak penyakit jantung, awal sebaiknya cukup mengenali dan memahami tanda-tandanya, juga tentunya cara menghindarinya.
Untuk tanda-tanda penyakit jantung, KLIK DI SINI
Sedangkan untuk menghindari, salah satu cara termudahnya adalah dengan makan.
Tapi bukan sembarang makanan. Tapi makan tempe secara rutin.
Tempe walau harganya murah dan kerap dipandang makanan kampungan, zat gizinya kaya sekali.
Sebagai makanan sehat, berikut ini tujuh kandungan tempe yang bermanfaat bagi tubuh:
1. Protein
Protein menjadi kandungan kunci dalam tempe, sehingga merupakan pilihan sumber protein nabati yang murah meriah bagi yang tak konsumsi daging.
Jika kamu membeli 166 gram tempe saja, kamu akan mendapatkan asupan protein sebesar 33 gram.
Menariknya, kandungan protein pada tempe tak seperti sumber protein nabati lain.
Sebab, protein dalam tempe memiliki beragam jenis asam amino esensial yang berguna sebagai zat pembangun tubuh.
2. Lemak sehat
Sebagai makanan dari tumbuhan, tempe pun mengandung berbagai jenis lemak tumbuhan yang sehat.
Untuk diketahuim dalam setiap 166 gram tempe, akan terkandung total lemak sebesar 19 gram.
Sebagian besar lemak ini merupakan lemak tidak jenuh tunggal dan jamak, asam lemak omega-3 dan omega-6.
Rutin mengonsumsi lemak sehat di atas dapat membantu menahan rasa lapar. Selain itu, kolesterol jahat atau LDL pun dapat dikendalikan.
3. Karbohidrat dan serat
Tempe tentunya juga mengandung karbohidrat.
Sebagai gambaran, dalam setiap 84 gram tempe terkandung 9-10 gram karbohidrat.
Dalam berat tempe yang sama, kita juga bisa mencukupi kebutuhan 28% dari kebutuhan serat.
4. Beragam vitamin B
Tak hanya nutrisi makro di atas, kandungan tempe juga berupa beraneka vitamin B.
Vitamin B tersebut, termasuk: Riboflavin (vitamin B2), Niasin vitamin, B3 Folat (vitamin B9), Piridoksin (vitamin B6).
BACA JUGA: Idolakan Red Skull, Pria Ini Rela Operasi Plastik Hilangkan Hidungnya Hingga Berubah Seperti Ini
Riboflavin dan niasin utamanya berperan dalam produksi energi dan sel darah merah yang sehat.
Sementara itu, folat dan piridoksin memiliki kontribusi penting untuk memelihara kesehatan saraf.
5. Mineral
Tempe juga mengandung berbagai mineral.
Mineral tersebut, yaitu: Kalsium, Magnesium, Kalium, Zinc, Tembaga, Mangan, Zat besi, Natrium, Fosfor.
Kadar mineral yang mengesankan dalam tempe adalah mangan dan fosfor.
Setiap 84 gram tempe memberikan asupan fosfor untuk 21% kebutuhan harian.
Sementara itu, dalam jumlah yang sama, kita juga bisa mencukupi 50% kebutuhan harian untuk mangan.
BACA JUGA: Suntik DNA Ikan Salmon Demi Penampilan, Krisdayanti: Beauty is Pain, But I'm Happy
6. Prebiotik
Tempe mengandung prebiotik, jenis serat yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri baik di dalam saluran pencernaan.
Selain itu, prebiotik juga memiliki potensi untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan daya ingat.
7. Isoflavon
Karena terbuat dari kacang kedelai, tempe juga mengandung senyawa tumbuhan isoflavon.
Isoflavon dalam kedelai dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida.
Studi pada hewan pun menemukan, tempe memiliki efek protektif terhadap organ hati.
Tak sampai di situ, isoflavon juga memiliki sifat antioksidan.
Sebagai molekul antioksidan, isoflavon dapat menangkal kerusakan sel akibat radikal bebas.
Radikal bebas berlebih dapat memicu berbagai penyakit kronis, termasuk kanker, diabetes, dan penyakit jantung.
Baca juga: Makanan Rakyat Murah Meriah, Cuma Makan Nasi Sama Tempe, Lihat Perubahan yang Terjadi Pada Tubuh
Manfaat Rutin Mengonsumsi Tempe
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Pharmaceutical Biology menemukan, kandungan isoflavon dalam tempe memilliki efek antioksidan yang lebih hebat dibandingkan produk kedelai lainnya.
Karena kandungan tempe di atas begitu menakjubkan, makanan murah meriah ini pun memiliki khasiat dan manfaat kesehatan.
Manfaat tempe tersebut, termasuk:
- Mengendalikan kadar kolesterol
- Menurunkan tekanan darah
- Menurunkan resistensi insulin
Baca juga: Suka Nyeri Punggung? Jangan Buru-buru Panik, Redakan Lewat 6 Hal Ini
- Mengurangi peradangan
- Membantu meredakan hot flash (sensasi kepanasan) saat menopause
- Meningkatkan kesehatan tulang
- Melindungi jantung.(*)
#berantasstunting
Source | : | Pharmaceutical Biology |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar