GridHEALTH.id - Air rebusan ubi berkhasiat untuk menurunkan berat badan. Ini tentu informasi penting bagi mereka yang tengah diet untuk langsing.
Memang, kelebihan berat badan sangat berisiko pada kesehatan tubuh.
Juga tidak sedap dipandang, dan bisa menurunkan rasa percaya diri, terutama pada wanita.
Baca Juga: Atasi Bau Kaki Dengan Kantung Teh Celup, Begini Caranya Menurut Ahli
Seperti dilansir dari Mayo Clinic kelebihan berat badan bisa memicu datangnya penyakit kronis yang mengancam jiwa. Mulai dari diabetes dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Berat badan berlebih dapat memengaruhi kinerja hormon insulin akibat timbunanan lemak penyebab diabetes, yang akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Lemak berlebih juga mengganggu jantung karena menimbulkan timbunan kolesterol, kenaikan tekanan darah, dan penyumbatan arteri.
Karenanya berat badan kita harus terus dijaga supaya tetap ideal.
Yang kelebihan, turunkanlah. Salah satu cara yang bisa dilakukan katanya adalah dengan minum air rebusan ubi jalar.
Baca Juga: 7 Manfaat Kesehatan Ubi Jalar, Salah Satunya Tinggkatkan Kesuburan
Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Heliyon menunjukan bahwa ubi jalar alias ubi stela bisa dijadikan penurun berat alami ini.
Baca Juga: 5 Manfaat Edamame, Kacang dari Jepang yang Hindari Serangan Jantung
Caranya cukup sederhana. Rebus ubi jalar di air hinga matang.
Ubinya bisa kita mankan, airnya dijadikan untuk program menurunkan berat badan.
Jadi airnya cukup diminum seperyi minum air putih biasa.
Setelah diteliti ternyata air rebusan ubi memiliki protein yang mampu menekan nafsu makan.
Meski penelitian ini sebatas uji praklinik atau pada tikus saja, tapi para ahli percaya penemuan mereka ini dapat diterapkan pada manusia.
Baca Juga: 12 Makanan yang Tidak Direkomendasikan untuk Disantap Malam Hari
Para periset Jepang itu memberi makan dua kelompok tikus dengan pola makan kaya lemak.
Satu kelompok diberi peptida ubi dengan kadar lebih tinggi.
Peptida ini dihasilkan oleh protein pencernaan enzim dalam air selama proses perebusan ubi.
Setelah 28 hari hewan-hewan itu ditimbang massa lever dan jaringan lemak mereka pun diukur.
Tak lupa juga kadar kolesterol dan trigliserida serta leptin pun ikut dihitung.
Baca Juga: Bayi Baru Lahir Positif Terinfeksi Virus Corona, Benarkah Ibu Hamil Bisa Tularkan Covid-19 ke Janin?
Para ahli dari National Agriculture and Food Research Organization, Tsukuba juga mengukur adiponektin yang mengukur sindrom metabolik.
Hasilnya mereka menemukan, tikus yang diberi peptida ubi secara bermakna berat badannya lebih rendah.
Ditemukan pula tikus memiliki kadar kolesterol, trigliserida, leptin dan adiponektin lebih rendah.
Baca Juga: Mengenal Pemanis Buatan, Pengganti Gula yang Tetap Perlu Dibatasi
Pemimpin penelitian, Dr Koji Ishiguro mengatakan air rebusan ubi memiliki protein yang baik untuk menurunkan berat badan.
"Kita setiap saat membuang banyak air sisa rebusan ubi yang mengandung protein. Hipotesa kami, protein ini dapat memengaruhi berat badan, jaringan lemak dan faktor-faktor lain," ungkapnya.
"Menemukan penggunaan alternatif protein ubi dalam bekas air rebusan bermanfaat baik bagi lingkungan dan industri serta berpotensi bagus untuk kesehatan," tambahnya.
Ia menyimpulkan bahwa penelitian ini sangat menjanjikan karena memberikan pilihan menggunakan sisa limbah daripada membuangnya.
Baca Juga: Atasi Bau Kaki Dengan Kantung Teh Celup, Begini Caranya Menurut Ahli
Mereka berharap peptida ubi ini berguna bagi bahan pangan fungsional di masa depan.
Belum diketahui berapa banyak tikus-tikus itu diberi peptida ubi selama penelitian 28 hari.
Namun penemuan ini dipercaya dapat diterapkan pada manusia berhubung tikus dan manusia secara biologis sama.
Untuk itu, peneliti menegaskan dibutuhkan riset lebih lanjut untuk menelusuri lebih jauh hasil penelitian ini.(*)
Baca Juga: 3 Buah yang Baik Dikonsumsi Malam Hari karena Membuat Tidur Nyenyak
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,Sciencedirect |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar