"Harapan kami tentunya untuk mendapatkan hasil yang serupa untuk vaksin oral Covid-19, tambah dokter lulusan Universitas Airlangga, Surabaya ini. Ia menyelesaikan gelar doktor dalam bidang pengembangan vaksin dari London School of Hygiene & Tropical Medicine pada 2018, saat usianya 25 tahun.
Indra mengatakan ada sejumlah mahasiswa doktoral dari negara-negara lain yang ikut dalam penelitian vaksin ini.
Di Universitas Oxford, uji klinis dengan melibatkan ratusan sukarelawan dimulai April lalu, dan saat ini jumlah sukarelawan diperbanyak untuk tahap terakhir.
Indra mengatakan ketika wabah virus corona mulai menyebar, ia ikut mendaftarkan diri untuk terlibat dalam pengembangan vaksin Covid-19 Januari lalu.
Indra melakukan apa yang disebutnya sebagai, "uji respons imun antibodi yang dihasilkan para sukarelewan yang telah divaksinasi."
"Penelitian vaksin covid-19 ini cukup menantang karena kita berpacu melawan waktu sehingga pekerjaan bersifat sangat dinamis.
Baca Juga: 4 Tips Sehat Agar Wanita Terhindar Dari Risiko Kanker Payudara
Baca Juga: Tambah Lagi Gejalanya, Cegukan Terus Bisa Jadi Awal Covid-19
Seringkali protokol yang digunakan di-update berdasarkan hasil yang didapat sehingga kita harus selalu mengejar dengan perkembangan scientific information yang beredar agar hasil yang didapat maksimum," cerita Indra.
Source | : | BBC Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar