GridHEALTH.id - Magnesium merupakan nutrisi penting untuk otak dan tubuh karena membantu mengatur gula darah, di antara banyak manfaatnya. Namun kekurangan magnesium sering terlihat pada penyandang diabetes.
Kekurangan dapat terjadi pada diabetes tipe 1 dan tipe 2, tetapi tampaknya lebih umum pada tipe 2. Ini karena kadar magnesium yang rendah berhubungan dengan resistensi insulin.
Jika menyandang diabetes tipe 2, tubuh memproduksi insulin, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Ini disebut resistensi insulin.
Orang dengan sensitivitas atau resistensi insulin juga kehilangan kelebihan magnesium dalam urin mereka, berkontribusi pada penurunan kadar nutrisi ini.
Beberapa penderita diabetes tipe 1 juga mengalami resistensi insulin. Ini juga dapat membuat mereka berisiko mengalami kekurangan magnesium.
Mengonsumsi suplemen magnesium, bagaimanapun, dapat meningkatkan kadar magnesium dalam darah dan meningkatkan pengendalian diabetes.
Baca Juga: 6 Jenis Makanan Alami Ampuh Menghilangkan Kram Otot dengan Cepat
Baca Juga: WHO Peringatkan Ancaman Kegagalan Moral Akibat Rebutan Vaksin Covid-19
Jika menderita pra-diabetes, suplementasi juga dapat membantu mengatur gula darah dan mungkin mencegah diabetes tipe 2.
Apa saja jenis magnesium, dan mana yang lebih baik bagi penyandang diabetes?
Berbagai jenis magnesium meliputi magnesium glisinat, magnesium oksida, magnesium klorida, magnesium sulfat, magnesium karbonat, magnesium taurat, magnesium sitrat, magnesium laktat, magnesium glukonat, magnesium aspartat dan magnesium treonat.
Lihat postingan ini di Instagram
Suplemen magnesium tidak dibuat sama. Jenis yang berbeda lebih baik untuk penyakit tertentu dan memiliki tingkat penyerapan yang berbeda.
Beberapa jenis lebih mudah larut dalam cairan, memungkinkan penyerapan lebih cepat ke dalam tubuh.
Menurut National Institutes of Health (NIH), beberapa penelitian menemukan bahwa magnesium aspartat, sitrat, laktat, dan klorida memiliki tingkat penyerapan yang lebih baik, jika dibandingkan dengan magnesium oksida dan sulfat.
Tetapi NIH juga melaporkan bahwa ketika orang dengan diabetes yang tidak terkontrol diberi 1.000 miligram (mg) magnesium oksida per hari dalam uji klinis, mereka menunjukkan perbaikan dalam kontrol glikemik setelah 30 hari.
Demikian pula, orang yang menerima 300 mg magnesium klorida per hari mengalami perbaikan glukosa puasa setelah 16 minggu.
Baca Juga: Physical Distancing Versi WHO 1 Meter Dikritik Ilmuwan, 'Jarak 2 Meter Adalah yang Paling Aman'
Baca Juga: Viral Air Kemasan Mengandung Zat Besi, Memang Bisa? Ini Kata BPOM
Namun mereka yang menerima magnesium aspartat tidak mengalami perbaikan dalam kontrol glikemik setelah tiga bulan suplementasi.
Hanya beberapa uji klinis kecil yang telah mengevaluasi manfaat magnesium tambahan untuk diabetes. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dengan pasti jenis magnesium terbaik untuk pengendalian glukosa.
Bicarakan dengan dokter untuk mengetahui apakah suplemen magnesium yang tepat. Suplemen magnesium tersedia secara oral sebagai kapsul, cairan, atau bubuk.
Baca Juga: Seorang Dokter Bagikan Resep Bagaimana Daun Sirih Bisa Luluhkan Diabetes
Baca Juga: 10 Minuman Terbaik Ini Ampuh Untuk Kurangi Risiko Serangan Jantung
Itu juga bisa disuntikkan ke dalam tubuh, atau dioleskan dan diserap melalui kulit dengan minyak dan krim. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Health Line,National Health Institute |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar