GridHEALTH.id- Menurut studi yang dimuat oleh Journal of American Medical Association pada Mei 2018, satu dari tiga orang dewasa di Amerika Serikat sering terbangun di malam hari dan merasa kesulitan untuk tidur kembali.
Mereka yang terbangun di tengah malam akibat berbagai alasan, seperti buang air kecil di malam hari, suara anak-anak atau tangisan bayi, dan tiba-tiba terbangun karena pikiran yang sedang kalut atau stres.
Tetapi untuk kembali tertidur sungguh sulit. Malah kebanyakan jadi memikirkan hal-hal yang mengganggu tidur seperti sesuatu yang tadi lupa dikerjakan, kekhawatiran tentang keuangan, problema keluarga atau mengingat kembali pengalaman tidak menyenangkan yang seharusnya dikesampingkan dulu agar bisa mendapatkan tidur yang berkualitas.
Spesialis tidur Dr. Raj Dasgupta,s ekaligus asisten profesor kedokteran klinis di Keck School. Kedokteran di Universitas California Selatan memberikan tips menghentikan kecemasan agar kita kembali tertidur, suatu hal yang sangat kita butuhkan;
1. Gunakan pernapasan dalam
Bernapas dalam-dalam adalah metode pengurangan stres dan relaksasi jika dilakukan dengan benar.
Mulailah dengan meletakkan tangan di atas perut. Tutup mata dan tarik napas dalam-dalam melalui hidung. Pastikan kita bisa merasakan perut naik.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Tidur Lebih Lama Selama Pandemi Virus Corona
Cobalah bernapas dalam enam hitungan lambat. Sekarang lepaskan napas itu dengan sangat lambat - ke enam hitungan yang sama - melalui mulut.
"Menarik napas dalam-dalam secara perlahan, masuk melalui hidung dan keluar melalui mulut menggunakan otot pernapasan utama kami, diafragma dapat membantu merilekskan tubuh dan pikiran," kata Dasgupta.
Lihat postingan ini di Instagram
2. Meditasi berbaring sambil relaksasi otot
Meditasi, tentu saja, adalah cara yang bagus untuk menenangkan pikiran. Tetapi jika bukan seorang meditator yang terlatih, tindakan mencoba untuk menjaga pikiran tetap fokus bisa menjadi sumber stres.
Kita dapat menyematkan gelombang tidur delta," kata pakar manajemen stres Dr. Cynthia Ackrill, editor majalah Contentment, yang diproduksi oleh American Institute of Stress.
Hanya berbaring dan perlahan memperlambat napas, perlahan akan membuat kita fokus pada kantuk kita. Teruslah mengatur napas sampai tubuh benar-benar terasa rileks dan siap tidur kembali.
Baca Juga: Inovasi Baru 2-in-1 insulin Co-Formulation Bantu Penyandang Diabetes Kelola Gula Darah
Baca Juga: Makan Kacang-kacangan di Usia 40-an Kurangi Risiko Demensia, Studi
Jika tubuh masih tegang, coba tambahkan relaksasi otot progresif ke pernapasan. Mulailah dengan jari-jari kaki, tarik napas, dan kencangkan otot-otot di area tersebut, tahan ketegangan hingga 10 detik.
Lepaskan ketegangan dengan cepat, sekaligus, dan bayangkan bernapas melalui bagian tubuh itu saat mengembuskan napas. Pindah dari jari-jari kaki ke kaki, betis, paha atas, dan kelompok otot lainnya di tubuh. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
l
Source | : | Journal of American Medical Association,American Institute of Stress |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar