GridHEALTH.id - Saat sibuk dan stres, kita cenderung membuat pilihan nutrisi yang buruk yang justru dapat meningkatkan tingkat stres kita dan menyebabkan masalah lain.
Kita mungkin melakukan ini karena kita sedang terburu-buru dan lebih mudah mengambil makanan kemasan yang mungkin kurang sehat.
Atau kita mungkin melakukan ini karena kita menginginkan makanan yang kurang sehat saat kita stres.
Tak hanya itu, kita mungkin terlalu sibuk sehingga lupa makan atau melewatkan waktu makan, mengisinya dengan makanan ringan yang tidak sehat.
Baca Juga: Ingin Jalani Diet Selama Bulan Ramadan, Ini Tips untuk Turunkan Berat Badan Saat Berpuasa
Apapun alasannya, saat kita makan makanan yang tidak sehat, kita mungkin mengalami konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang.
Kita mungkin merasa kurang energi, dan kekurangan energi ini dapat memengaruhi produktivitas dan tingkat stres.
Jika memperhatikan polanya, hal ini dikarenakan nutrisi dapat memengaruhi tingkat stres dengan banyak cara.
Melansir dari webmd.com dalam artikel 'Eating Healthfully During Stressful Times', saat merasa tegang, stres makan atau makan secara emosional tampaknya dipicu seperti respons otomatis.
Baca Juga: Sri Mulyani: Perempuan Hebat Selalu Bisa Memberikan Inspirasi Bagi Yang Lain
Terutama jika tubuh bereaksi kuat terhadap hormon pelepas stres.
Sebuah studi tahun 2010 dari University of Michigan menunjukkan bahwa ketika kadar hormon stres kortisol meningkat pada orang dewasa yang sehat dan tidak stres, mereka makan lebih banyak makanan ringan.
Memang, stres dapat meningkatkan keinginan untuk makan donat, es krim, dan makanan tinggi lemak atau bergula lainnya.
Kita juga cenderung makan lebih sedikit makanan biasa dan lebih sedikit sayuran. Itulah mengapa kita mengambil segenggam kue pada saat-saat stres alih-alih camilan sehat seperti wortel bayi atau beberapa kacang almond.
Baca Juga: Lansia yang Ingin Ikut Puasa Ramadan 2021 Wajib Perhatikan 5 Hal ini
Maka tidak mengherankan bahwa makan saat stres lebih sering bertambah berat badan.
Berikut yang bisa kita lakukan untuk mengatasi makan berlebihan saat stres melanda dengan beberapa cara berikut ini.
Bangun Fondasi Nutrisi
Baca Juga: Mengalami Diare Saat Berpuasa, Berikut Ini Cara Pengobatan yang Tepat
Persiapkan otak dan tubuh sebelumnya dan kita akan lebih mampu menangani stres saat itu terjadi. Untuk menjaga keseimbangan emosi, makanlah secara teratur sepanjang hari, setiap empat atau lima jam.
Nikmati Karbohidrat Kompleks
Makanlah oatmeal, dedak kismis, dan sereal dan roti gandum utuh lainnya, serta nasi merah, pasta gandum utuh, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, dan susu tanpa lemak.
Baca Juga: Tak Harus Membatalkan Puasa, Begini Cara Menghilangkan Cegukan Tanpa Minum
Karbohidrat kompleks ini membantu otak membuat serotonin kimiawi yang membuat merasa nyaman, yang melawan stres, kata Thayer.
Lemak sehat dalam jumlah sedang dari buah zaitun, alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan berlemak, selai kacang, dan minyak zaitun juga membantu, tambah Kleiner.
Perhatikan Keinginan Makan
Baca Juga: 5 Pola Hidup Sederhana yang Efektif Hindari Risiko Kista Ginjal
Makan dengan penuh kesadaran mendorong kita menggunakan indra untuk memilih makanan yang menyenangkan dan bergizi bagi tubuh.
Perhatikan tanda-tanda fisik dari rasa kenyang atau lapar yang dikirimkan tubuh. Gunakan ini untuk membuat keputusan tentang kapan mulai makan dan kapan harus berhenti.
Cemilan Sehat
Dorongan untuk makan saat stres biasanya datang tiba-tiba, jadi bawalah camilan sehat ke mana pun kita pergi.
Cobalah menyimpan kacang-kacangan atau campuran jejak (tanpa tambahan permen atau garam), apel, atau pisang.
Baca Juga: Makanan Penting Selama Puasa Ramadan Untuk Tetap Fit, Bukan Makanan Mahal
Pilihan yang lebih baik itu akan membantu melewati kenyamanan kalori tinggi. Jika memungkinkan, Kleiner menyarankan untuk makan protein dan karbohidrat kompleks bersama-sama, seperti keju dengan sepotong roti gandum.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | webmd.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar