GridHEALTH.id - Bulan puasa memang akan membuat kita merubah berbagai kebiasaan kita setiap harinya.
Tak sekedar beribadah, kita juga harus pintar mengatur bagaimana pemasukan energi yang baik ke dalam tubuh agar tidak lemas selama menjalaninya.
Apalagi di tengah pandemi saat ini, imunitas tubuh sangat lah penting untuk kita jaga dan perhatikan dengan baik.
Baca Juga: Menjadi Langsing karena Minum Air Hangat Saat Buka Puasa dan Sahur, Buktikan, Ini Pendapat Dokter
Untuk menjaga kesehatan tubuh di bulan penuh berkah ini, kita bisa memastikan asupan makanan apa saja yang baik dikonsumsi saat sahur maupun berbuka.
Hal ini juga sempat dijelaskan oleh dr. Alvin Nursalim, SpPD seorang dokter spesialis penyakit dalam dari Brawijaya Hospital Sahardjo, Jakarta Selatan dalam acara IG Live @gridhealth bekerja sama dengan @nakitaid Kamis, (22/4/21).
Ia menjelaskan bagaimana tubuh kita dengan baik bisa menyimpan cadangan energi dengan baik selama bulan puasa, jika asupan makananannya pun baik.
Hal itu yang membuat kita bisa tidak lemas selama menjalani puasa seharian.
Baca Juga: Beberapa Hal yang Boleh Dilakukan Sebelum dan Sesudah Vaksin Covid-19
"Saat kita berpuasa, tubuh kita melakukan adabtasi. Tapi ga perlu khawatir karena tubuh kita akan menggunakan cadangan energi yang tersimpan dalam lemak dan juga gula cadangan. Jadi kita ga akan lemas," ujar dr. Alvin.
"Karena manusia itu ketika ia makan akan menyimpan ke dalam cadangan lemak, nah cadangan lemak itu yang akan dipakai tubuh jika asupan makanan defisit," tambahnya.
Tak hanya itu, dr. Alvin juga menjelaskan makan sahur dan buka puasa dalam porsi banyak tidak disarankan.
Pasalnya akan menjadi masalah yang serius bagi para penderita penyakit lambung.
"Sebenarnya tidak dianjurkan saat buka puasa makan langsung banyak. Terutama bagi para penderita lambung, diutamakan makan dengan ukuran yang sedikit tapi sering," ujarnya.
Ia pun juga memberikan beberapa hal yang harus kita perhatikan saat makan sahur dan buka puasa seperti berikut ini.
1. Karbohidrat Kompleks dan Gizi Seimbang
Ia menyarankan ibu lebih baik memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks saat makan sahur dan buka puasa.
Contoh karbohidrat kompleks adalah nasi merah, gandum, dan oatmeal.
dr. Alvin mengatakan, dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks bisa merasakan kenyang yang lebih lama.
“Juga tidak meningkatkan kadar gula darah,” jelasnya.
Baca Juga: Manfaat Pusa Ramadan Saat Pandemi Covid-19, Menurut dr Reisa Kuncinya Aktivitas Fisik Jelang Berbuka
2. Protein Rendah Lemak
Protein yang baik dikonsumsi sesuai saran dr. Alvin adalah protein yang rendah lemak.
Tidak disarankan setiap hari buka puasa dengan makanan yang digoreng, dan bersantan.
Karena bisa menyebabkan pencernaan lebih lambat, dalam jangka panjang makanan tinggi lemak risikonya adalah memiliki gangguan metabolik yaitu obestitas, stroke, jantung coroner.
3. Buah dan Sayur Berkandungan Air Tinggi
dr. Alvin mengingatkan, makan sahur dan buka puasa yang sehat adalah dengan porsi sayur dan buah yang lebih banyak dibandingkan karbohidrat.
“Porsi paling besar adalah hampir setengahnya itu harus sayuran dan buah,’ kata dr. Alvin Nursalim, SpPD.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar