GridHEALTH.id – Olahraga adalah salah satu aktivitas fisik yang peranannya sangat vital bagi kesehatan.
Tapi nampaknya, berolahraga secara rutin belum menjadi kebiasaan bagi banyak orang.
Sebenarnya, ada berbagai faktor yang membuat orang malas berolaharaga, seperti kurangnya waktu karena sibuk bekerja, kurang pengetahuan akan pentingnya olahraga, hingga tujuan hidup yang kurang terarah.
Bagaimana bisa tujuan hidup dapat mempegaruhi minat olahraga seseorang?
Hubungan antara tujuan hidup dan aktivitas fisik
Dilansir dari laman majalah TIME, sebuah studi pernah dilakukan oleh University of Colorado Denver untuk melihat hubungan antara memiliki tujuan hidup dan peningkatan aktivitas fisik.
Studi ini melibatkan sebanyak 104 orang yang diminta untuk menulis kuisioner tentang kondisi kesehatan serta tingkat optimisme dan tujuan hidup mereka.
Pastisipan dalam studi ini juga diminta untuk memakai alat bantu akselerometer untuk menghitung aktivitas fisik mereka selama dalam periode waktu tiga hari.
Setelah dianalisa, hasil studi yang diterbitkan di Journal of Health Psychology ini menunjukan bahwa orang yang memiliki tingkat optimisme yang tinggi juga memilki aktivitas fisik yang lebih tinggi dibandingkan orang yang cenderung pesimis dengan tujuan hidup mereka.
Baca Juga: Latihan Olahraga Untuk Si Pemalas, Tubuh Ditanggung Bakal Bugar!
Ayse Yemiscigil, Ph.D. and Ivo Vlaev, D.Phil. melalui sebuah tulisan bertajuk Journal of Behavioral Medicine yang dilansir dari laman mindbodygren menjelaskan kaitan erat tujuan hidup seseorang dengan aktivitas fisik yang dilakukan.
Ada dua hal yang digaris-bawahi keduanya. Pertama, bahwa orang dengan tujuan hidup lebih terarah cenderung lebih terlibat dalam aktivitas fisik.
Yang kedua, pada saat bersamaan, aktivitas fisik dapat berkontribusi terhadap rasa tujuan hidup seseorang.
Jadi, memang pada dasarnya kedua hal ini saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain secara dua arah.
Dalam tulisan Yemiscigil dan Vlaev juga disebutkan, telah ada 49 penilitian yang mendukung fakta bahwa aktivitas fisik dapat menurunkan risiko depresi dalam beberapa kasus.
Pada salah satu studi juga dituliskan bahwa aktivitas fisik pada lansia menurun bukan hanya karena kemampuan fisik yang semakin surut akibat usia, namun juga optimisme hidup yang cenderung lebih surut dibandingkan dengan masa muda.
Maka, berdasarkan temuan-temuan yang sudah dibahas, dapat sedikit memberikan gambaran bahwa memang untuk mewujudkan kesinambungan antara kesehatan fisik dan mental yang kuat dibutuhkan kerja sama yang baik antara keduanya.
Baca Juga: Saran Dokter, Aturan Olahraga Aman untuk Penyandang Hipertensi
Membangun tujuan hidup demi pola hidup sehat
Mungkin sekarang, beberapa dari kita ada yang merasa bingung, tapi dari mana kita dapat memulai memperbaiki hubungan antara tujuan hidup dan aktivitas fisik?
Memaksakan aktivitas fisik untuk dapat mewujudkan pikiran yang jernih sehingga dapat memiliki tujuan hidup yang terarah mungkin terdengar sulit.
Tapi memperbaiki pola pikir kita supaya tercipta kondisi yang kondusif untuk mengupayakan gaya hidup sehat terdengar lebih mudah diterapkan.
Salah satu caranya adalah dengan mengingat alasan dan motivasi kita untuk menjalani gaya hidup sehat seperti misalnya, “kenapa saya harus sehat” yang mungkin jawabannya adalah “supaya saya bisa terus menemani anak-anak saya sampai tumbuh dewasa” dan alasan-alasan lain.
Melasir dari mindbodygreen, ada beberapa upaya yang bisa kita lakukan agar kita dapat memiliki lebih banyak motivasi dapat menjalani kehidupan dengan pikiran dan tubuh yang sehat.
Begitu kita dapat mengenali nilai-nilai yang penting dalam hidup kita dan membuat kita bahagia sehingga tujuan hidup kita menjadi lebih terarah, dorongan untuk memulai hidup sehat dengan rutin berolahraga pun akan dapat terwujud.
Baca Juga: Cara Menjaga Berat Badan yang Rasional untuk Sambut Makanan Enak di Hari Raya Idul Fitri
Source | : | Time,mindbodygreen.com |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar