GridHEALTH.id - Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa kadar natrium tinggi yang terdapat di dalam garam dan penyakit seperti hipertensi dan serangan jantung saling terkait. {Padahal WHO merekomendasikan kurang dari 5 gram garam per hari.
Secara global, konsumsi garam menjadi perhatian besar karena ketergantungan kita yang semakin meningkat pada produk seperti makanan olahan, makanan siap saji, daging seperti bacon dan salami, saus seperti kecap dan kecap, bumbu, roti, dan makanan kemasan lainnya yang mengandung tingkat natrium yang sangat tinggi.
WHO mengatakan bahwa masalah tersebut diperparah dengan fakta bahwa orang-orang mengkonsumsi lebih sedikit buah dan sayuran yang mengandung potasium.
Kalium mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik dengan menjaga volume cairan tubuh total, keseimbangan asam dan elektrolit, dan fungsi sel normal.
Ini adalah rekomendasi WHO untuk asupan garam:
- Untuk orang dewasa: WHO menganjurkan agar orang dewasa mengonsumsi kurang dari 5 g (kurang dari satu sendok teh) garam per hari.
Baca Juga: 3 Juta Orang Meninggal Setiap Tahun Karena 'Overdosis' Garam, WHO
- Untuk anak-anak: WHO merekomendasikan bahwa asupan garam maksimum yang direkomendasikan untuk orang dewasa disesuaikan ke bawah untuk anak-anak berusia dua hingga 15 tahun berdasarkan kebutuhan energi mereka relatif terhadap orang dewasa.
- Semua garam yang dikonsumsi harus beryodium atau “diperkaya” dengan yodium, yang penting untuk perkembangan otak yang sehat pada janin dan anak kecil serta mengoptimalkan fungsi mental masyarakat secara umum.
WHO mengatakan kita dapat mengurangi konsumsi garam di rumah dengan:
- Tidak menambahkan garam saat menyiapkan makanan, cukup menggunakan rempah-rempah alami seperti bawang putih, bawang merah, jahe, dan lainnya.
- Tidak menaruh tempat garam di atas meja
- Membatasi penggunaan bahan makanan awetan/bekuan
Baca Juga: Wanita Hamil Perlu Hati-hati Mengonsumsi Obat Depresi, Ini Alasannya
Baca Juga: Bekerja Lebih 55 Jam Per Minggu Tingkatkan Risiko Kematian, PBB
- Membatasi komsumsi camilan asin
- Memilih produk dengan natrium lebih rendah (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar